Penyambutan mahasiswa baru (MABA) bukan saja baru lahir pada tahuan ini, melainkan selalu setiap tahun mengadakan acara penyambutan ‘MABA, dari Wiselmeren Raya. tahun ajaran ini tepatnya dilaksanakan pada tanggal 11-12 september 2010, temapat pelaksanaan malam keakraban (MAKRAB) di daerah wisata kaliurang . dalam rangkah ini, mengankat thema: “Dengan Persatuan dan Kesatuan Kita Dibentuk Menjadi Manusia Produktif”, sub thema: “Bersama Makrab Kita Mempereratkan Hubungan dan Kesatuan Wisselmeren Papua”.
Acara makarab dari tahun ke tahun mahasiswa wiselmeren benar-benar menyadari akan pentingnya Makrab karena dengan Makrab ini mulai memperkenalkan identitas mahasiswa baru(yunior) dan identitas mahasiswa lama(senior). Misalnya Donatus Mote, Stefanus Bukega, Alfret Dumapa, peserta MABA menuturkan bahwa melalui makrab ini kami bisa mengenal satu sama lain baik senioritas maupun junioritas, menerima pemahaman tentang pergaulan bebas, menerima cara kepemimpinan yang baik, dan pulah cara menerima bagiama mengadaptasi lingkungan kampus maupun lingkungan masyarakat. Dan pulah melalui makrab ini juga kami mengetahui berapa banyak MABA yang datang di daerah Istimewa Yogyakarta dengan tujuan KULIAH. Pada tahun jaran baru 2010, kuota mahasiswa Wiselmeren melonjak naik hingga sepuluh persen dibanding sebelumnya. Yang dulunya setiap ankatan rata ratanya tidak melewati belasan kini sudah menginjak pada pulan yakni berjumlah pada tahun ini 28 MABA yang dimakrapkan, sekian jumlah ini tidak terhitung dengan MABA yang belum ikut terlibat dalam MAKRAB.
Sebelum berangkat ke tempat Makrab yang panitia telah siapkan, pada pukul 07: pagi, semua mahasiswa WISSELMEREN baik Senior maupun Yunior berkumpul di beberapa tempat yang mudah dijemput dengan Bis sesuai dengan tempat yang ditentukan oleh panitia Makrab. Seperti : asrama Papua(kamasan), kontrakan Dogiyai, kotrakan Paniai( Yamewa), depan gedung JEC, Jembatan Janti, dan depan kampus Sanata Dharma(Mrican/realino). Seusai menjemput semua mahasisiwa, bus mulai star menuju tempat Makrab, dalam BUS pun penuh dengan panitia Makrab serta para anggota Makrab. Dalam perjalanan semua mahasiswa begitu meriah beramai, semangat, ketawa karena ada yang menceritakan mob. Namun demikian, ada mahasiswa baru yang merasa hatinya tidak tenang, gelisah dan takut. Takut, Bukan karena SENIOR, dan juga bukan karena MALU melainkan karena tidak begitu mengenal apa itu Makrab, dan juga mahasiswa baru belum mengenal tempat yang akan diadakan Makrab.
Setibanya di tempat Makrab, kami mahasiswa baru sangat takut karena kami belum siap ALAT MASAK dan TERPAL untuk bikin kem dimana tempat tinggal kami selama MAKRAB berlangsung. Tidak lama kemudian panitia Makrab mulai mengumumkan katanya: semua peserta MAKRAB mulai mengambil tempat pada kamar yang telah disediakan. Waaaa ketika mendengar pengumuman tersebut hati kami pun sangat-sangat gembira karena panitia telah menyewakan sebuah Villa yang begitu mewa. Kami mahasiswa baru ANGKATAN 2010 sangat bangga karena dengan begitu besar perjuagannya dan bekerja dari panitia akhirnya kami bisa tinggal di penginapan selama berlangsungnya Makrab( dua hari satu malam).
Pada pukul, sekitar 10:20 acara Makrab dimulai dan diawali dengan DOA kemudian dibuka dengan kata sambutan dari ketua Makrab saudara AGUSTINUS DOGOMO. Kemudian acara dilanjutkan oleh pengacara saudari YEMINA YOU, acara pertama perkenalan, Kemudian dilanjutkan dengan diskusi tentang: “KEPEMIMPINAN” dengan moderator sekalian pemateri oleh YULIUS Y.K.PEKEI.
Pada pukul 07:00 malam, acara dimulai dengan DISKUSI dengan topik : “LINGKUNGAN”, topik tersebut dibawahkan oleh saudara YOSEPH MOTE dengan beberapa kakak SENIOR yakni: PETRUS GOBAY, YULIUS.Y.K PEKEY, MERRY TEBAY, YOSEPINA YOU, AGUS DOGOMO, dan ada beberapa kak SENIOR lain. Seusai itu istrahat 20 menit kemudian dilanjutkan dengan MATERI yang dibawahkan oleh kakak senior MEDEX PAKAGE, tentang: “PERGAULAN BEBAS, DAMPAK NEGATIF , dan DAMPAK POSITIF dari pergaulan bebas”. Dengan moderatornya saudara SADRA KUDIAI.
Akhirnya acara Makrab berlansung dengan tertip, aman hingga sampai ditutup dengan ibadah bersama yang dipimpin oleh Romo YANUARIUS YOU.
GROUP PENULIS PEMULA
Oleh: Donatus Bidaipouga Mote
UNTUK MEMILIKI BUKU/2, &; MAJALAH,2 PAPUA KONTAK SAJA HP. 081392549876.SIAP ANTAR.
Rabu, 15 September 2010
PEMEKARAN KABUPATEN DEIYAI
Masyarakat Waghete meminta dan menerima pemekaran kabupaten baru yang disebut dengan KABUPATEN DEIYAI. Namun demikian keberadaan masa kini masyarakat belum menyadari hadirnya kabupaten deiyai, “karena belum menyentuhnya karateker yang ada dan sudah berlangsung dua tahun ini. Adakah sosok seorang pemimpin yang menentuh dan memberikan pemahaman kepada masyarakat kabupaten DEIYAI?, inilah pembahasan bersama untuk menyambut kedatangannya pemilihan legislative nantinya. Kenyataanya yang sedang dialami Masyarakat seketika bupati hadir pada hari besar Indonesia tepatnya pada tanggal 17 agustus sebagai hari kemerdekaan Negara Indnesia. Pulah ada sebagian masyarakat kaget seketika mulai merintis area/lokasi yang mau bangun kantor bupati dan kantor-kantor lain demi melancarkan program kerja di kanbupaten Deiyai. Ada pulah masyarakat kaget ketika berita keluar di media masa cetak maupun elektronik dan pulah melalui informasi mulut-ke mulut?
Mengapa hal itu bisa terjadi di kalangan masyarakat Deiyai? Untuk menjawab pertanyaan ini saya pun bingung, dan bisa saja muncul berbagai macam pertanyaan seperti: Apakah pemekaran kabupaten Deiyai ini,seluruh masyarakat MEE yang berdomisili di daerah TIGI sepakat bersama melalui rapat terbuka dan hasil rapatnya setuju untuk menerima pemekaran? Atau mungkin karena masyarakat yang berdomisili di Daerah TIGI tersebut kurangnya mengikuti perkembangan zaman yang sedang terjadi?.Walaupun sebagian masyarakat setempat belum menyadari adanya pemekaran kabupan dari pihak elit politik, akhirnya masyarakat setempat pun menerima dengan terbuka tanpa melihat dampak negative dan dampak positif.
Mengapa masyarakat setempat yang hidupnya masih bersifat tradisional menerima pemekaran dengan begitu gembira ria? kata masyarakat: Kami menerima pemekaran kabupaten baru dengan gembira karena menurut kami pasti dengan pemekaran ini hidup kami pun akan baik, sumber daya manusia{SDM} pun akan meningkat bahkan kemiskinan pun akan menurun karena pengangguran yang ada ini akan diterima sebagai PNS/ CPNS dan pegawai kator sebagai manusia yang kerja di ladangnya pemerintah Negara Indonesia.
Ada sebagian masyarakat menangapi juga bahwa, selama ini kami hidup dibawah standar kemiskinan namun sekarang kami mau keluar dari semua penderitaan kami baik, ekonomi, sandan dan pangan. Wajarlah jawaban-jawaban demikian ini, karena sudah elit politik dari mkabupaten deiyai membaurkan kata-kata enaknya kepada masyarakat, yang pikiranya tidak akan tercapai itu.
Masyarakat setidaknya harus mengetahui apa dampak positif dan apa dampak negatif dari pemekaran tersebut, kita memahami bersama bahwa dua atau tiga tahun kemudian dampak negatif terlihat di kalangan masyarakat Deiyai, Kita sebagai manusia MEE yang berada di daerah TIGI, kita harus berpikir jauh lebih luas bahwa dengan pemekaran ini, dua atau tiga tahun kemudian hingga sampai regenerasi akan memimpin dari putra daerah itu sendiri. ataukah lima tahun kemudian Orang asing yang akan memimpin kita.
lebih rusak lagi daerah-daerah kosong yang dulunya sebagai tempat keramat dan tempat lahan bertani kini, kini kekosongan yang bisa bertani itu diambil oleh pemerintah untuk membangun gedung dan kenyataannya lihat saja seputar wagete hingga sampai yomeni tanahnya sudah di jual oleh masyarakat sendiri. Saya sebagai mahasiswa asal DEIYAI, saya sungguh takut dan gelisah jangan sampai dengan pemekaran kabupaten baru ini kita putra daerah diasingkan oleh pemerintah dan orang luar papua di atas tanah leluhur kita.
GROUP PENULIS PEMULA
Oleh: Donatus Mote
Mengapa hal itu bisa terjadi di kalangan masyarakat Deiyai? Untuk menjawab pertanyaan ini saya pun bingung, dan bisa saja muncul berbagai macam pertanyaan seperti: Apakah pemekaran kabupaten Deiyai ini,seluruh masyarakat MEE yang berdomisili di daerah TIGI sepakat bersama melalui rapat terbuka dan hasil rapatnya setuju untuk menerima pemekaran? Atau mungkin karena masyarakat yang berdomisili di Daerah TIGI tersebut kurangnya mengikuti perkembangan zaman yang sedang terjadi?.Walaupun sebagian masyarakat setempat belum menyadari adanya pemekaran kabupan dari pihak elit politik, akhirnya masyarakat setempat pun menerima dengan terbuka tanpa melihat dampak negative dan dampak positif.
Mengapa masyarakat setempat yang hidupnya masih bersifat tradisional menerima pemekaran dengan begitu gembira ria? kata masyarakat: Kami menerima pemekaran kabupaten baru dengan gembira karena menurut kami pasti dengan pemekaran ini hidup kami pun akan baik, sumber daya manusia{SDM} pun akan meningkat bahkan kemiskinan pun akan menurun karena pengangguran yang ada ini akan diterima sebagai PNS/ CPNS dan pegawai kator sebagai manusia yang kerja di ladangnya pemerintah Negara Indonesia.
Ada sebagian masyarakat menangapi juga bahwa, selama ini kami hidup dibawah standar kemiskinan namun sekarang kami mau keluar dari semua penderitaan kami baik, ekonomi, sandan dan pangan. Wajarlah jawaban-jawaban demikian ini, karena sudah elit politik dari mkabupaten deiyai membaurkan kata-kata enaknya kepada masyarakat, yang pikiranya tidak akan tercapai itu.
Masyarakat setidaknya harus mengetahui apa dampak positif dan apa dampak negatif dari pemekaran tersebut, kita memahami bersama bahwa dua atau tiga tahun kemudian dampak negatif terlihat di kalangan masyarakat Deiyai, Kita sebagai manusia MEE yang berada di daerah TIGI, kita harus berpikir jauh lebih luas bahwa dengan pemekaran ini, dua atau tiga tahun kemudian hingga sampai regenerasi akan memimpin dari putra daerah itu sendiri. ataukah lima tahun kemudian Orang asing yang akan memimpin kita.
lebih rusak lagi daerah-daerah kosong yang dulunya sebagai tempat keramat dan tempat lahan bertani kini, kini kekosongan yang bisa bertani itu diambil oleh pemerintah untuk membangun gedung dan kenyataannya lihat saja seputar wagete hingga sampai yomeni tanahnya sudah di jual oleh masyarakat sendiri. Saya sebagai mahasiswa asal DEIYAI, saya sungguh takut dan gelisah jangan sampai dengan pemekaran kabupaten baru ini kita putra daerah diasingkan oleh pemerintah dan orang luar papua di atas tanah leluhur kita.
GROUP PENULIS PEMULA
Oleh: Donatus Mote
Langganan:
Postingan (Atom)