Minggu, 05 Desember 2010

PERBANDINGAN PENDIDIKAN MASA MISIONARIS DENGAN MASA KINI DI KABUPATEN DEIYAI

Pendidikan di daerah TIGI, pada awalnya  tidak begitu terkenal oleh masyarakat setempat(TIGI), namun demikian beberapa tahun kemudian para Misionaris masuk di tanah Papua pada umumnya dan pada khusunya di daerah TIGI. Para Misioner membangun Gereja di beberapa tempat di  daerah pegunungan yakni Deiyai, Dogiyai, Mapia, Paniai, Bilogai, Wamena, dan seluruh Papua pada umumnya. Para Misionaris membuka Gereja dan Sekolah Yayasan. Dahulunya di seluruh tanah Papua  dikenal  dengan Sekolah Yayasan, dan pada waktu itu pun sekolah yayasan sebagai sekolah bermutu.

Pada saat itu para Misionaris  memaksa anak-anak untuk sekolah, para misionaris mulai mengelilingi dari rumah ke rumah untuk mengajak anak-anak masuk sekolah, akan tetapi manusia pada waktu itu begitu belum  mengenal dunia pendidikan dan belum tahu dampak positif dari  pendidikan maka banyak orang yang tidak setujuh untuk mengikuti pendidikan di sekolah. Namun demikian ada beberapa orang yang tertarik dengan dunia pendidikan  dan mulai masuk sekolah dasar yang hanya tiga(03) kelas saja. Beberapa orang tersebut diantaranya yang saya kenal adalah: Paulaus Ukago  sebagai guru pertama di Papua bagian pengunungan (Paniai,Tigi, Kamu, dan Mapia) Paulaus Ukago adalah  seorang perintis jalan bagi manusia Papua.

Pada tahun 70- an banyak orang yang mulai berbondong-bondong masuk sekolah, mereka adalah guru-guru tua yang masih mengajar sampai sekarang bahkan ada yang sudah meninggal dunia dengan berbedacara. Dengan perjuangan  dan bekerja keras mereka menyelesaikan pendidikan dan mendapat SK untuk mengajar di sekolah dasar, dan SMP. Akhirnya mereka mulai bekerja sama dengan GEREJA untuk membuka sekolah YPPK di beberpa daerah seperti:SD YPPK DIYAI, SD YPPK AIYATEI, SD YPPK WIDIMEI, SD YPPK KIGOU, SD YPPK WAGETHE, SD YPPK KOGEMANI, SD YPPK YINUDOBA, SD YPPK YAGUU, SD YPPK YABA, SD YPPK EDAGOTADI,

Ketika pemeritah masuk di tanah papua banyak sekolah sekolah IMPRES dan NEGERI yang di buka di wilaya PANIAI, TIGI, KAMU, MAPIA. Keunikan pada masa misionaris adalah sangat menonjol melalui: kedisplinan, keaktifan, dan ketegasan. Pada tahun 70-an  sekolah yayasan hampir macet karena kurangnya tenaga guru untuk mengajar di sebuah sekolah, walaupun gedungnya sudah didirikan yang bagus-bagus. Kadang di satu sekolah di pengang(mengajar) oleh satu guru saja, semua mata pelajaran diajarkan oleh satu guru saja karena kurangnya  tenaga Guru bahkan sampai satu guru saja mengajar dua sekolah.
Namun pada waktu itu kurangnya tenaga guru dan fasilitas sekolah, mereka punya daya ingat atau daya tangkapnya sangat kuat akhirnya mereka bisa selesaikan pendidikan dengan baik. Pada tahun 90-an banyak orang yang menyelesaikan pendidikan JURUSAN perguruan PGSD dan mereka mulai membagi wilayah, ada yang menuju ke Pania,Tigi, Kamuu dan ada pula yang menuju ke Mapia untuk melancarkan proses belajar-mengajar di daerah-daerah tersebut demi membangun.

POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA pada SUKU MEE.
Namun demikian kata orang yang saya pernah dengar adalah : tahun 90-an sampai tahun 97-an banyak guru yang tidak mengajar dengan baik, dalam satu minggu hanya masuk satu kali atau hanya dua kali bahkan dalam satu bulan pun mereka tidak pernah datang di sekolah untuk mengajar anak-anak.
Ketika terbentuknya kabupaten PANIA banyak orang yang menyelesaikan pendidikan  dalam berbagai macam jurusan. Di setiap tahun  MANUSIA MEE selesai dari KPG/SPG dan PGSD  mulai meningkat kira-kira lebih dari dua atau tiga ratus orang yang selesai. Namun kata masyarakat setempat bahwa: sekian ratus orang ini tidak tahu hilang kemana? Karena di lapangannya tidak ada bukti,tidak datang mengajar di sekolah. Kami biasa kaget ketika mereka demo di kantor dinas P dan P untuk meminta GAJI dicairkan atau dibagi.

Cara seperti ini masih membawa generasi ke generasi hingga kini pun masih dilakukan demikian di setiap sekolah yang ada di Papua bagian pegunungan pada umumnya dan pada khususnya di DAERAH TIGI yang sekarang dijadikan sebagai KABUPATEN DEIYAI. pemerintah juga harus benar-benar menggunakan dana yang sudah dialokasikan dari pemerintah pusat, apabila gaji guru,  harus dicairkan pada tanggal yang sudah ditentukan agar proses belanjar-mengajar di sekolah tidak terhambat, dengan melihat kenyataan selama ini semua guru SD maupun SMP setiap hari mereka selalu datang antri di kota Enarotali menuntut gaji, ini sebenarnya bukan kesalahan dari para guru, melainkan kesalahan dari pemerintah. Maka pesan saya kepada pemerintah khususnya bidang P dan P  harus dicairkan pada tanggal yang sudah ditentukan, demi menjaga proses belajar-mengajar di sekolah pada daerah-daerah yang jauh dari kota Enarotali. Kiranya hal seperti ini tidak terjadi di kabupaten Deiyai.
 
Saya sebagai mahasiswa asal DEIYAI  memohon agar dengan pemekaran kabupaten Deiyai ini pendidikan di kabupaten Deiyai harus diperhatikan baik-baik oleh Pemerintah dan  Gereja.  Untuk membangun SUMBER DAYA MANUSIA melalui pendidikan,  pemerintah harus bekerja sama dengan GEREJA dan masyarakat setempat karena pendidikan adalah salah satu cara untuk mengurangi garis kemiskinan di tanah Papua pada umumnya dan pada khususnya KABUPATEN DEIYAI. Kiranya melalui pemekaran kabupaten Deiyai ini Pemerintah, Agama dan Masyarakat betul-betul menyadari akan penting pendidikan di kabupaten Deiyai  demi membangun SDM pada masyarakat Deiyai pada khususnya dan pada umumnya masyarakat Papua yang tertindas dari kekejaman dan kekerasan oleh orang luar(non papua).

GROUP PENULIS PEMULA
Oleh Donatus Mote

“SENDIRIKAH KITA DALAM PENDERITAAN?”

Kini seolah-olah kita kembali ke sejara Simbol-simbol kebudayaan ekonomi dan militer Amerika di hancurkan para pejuan bunu diri yang menunjukan bahwa pada saat ini peradaban dapat di jadikan sasaran terror yang tak terbayangkan. Di sini, nampak manusia yang bertujuan menciptakan penderitaan manusia, menyimbulkan luka-luka yang mematikan terhadap diri sendiri dan terhadap musu yang lain.
Banyak orang memiliki akses yang baik pada perawatan kesehatan dan konsekuensinya, untuk hidupnya lebih panjang, tetapi keadaan seperti ini telah membentuk suatu sikap didalam lingkaran yang memiliki hak istimewa. Rasa sakit dan penderitaan setiap manusia selalu menghantuhi bahkan kematian sendiri dari pandangan sebagai suatu siklus alamiah, dibicarakan nada yang sunyi. Kematian merupakan suatu musuh rahasia yang telah mengambil seseorang secara tiba-tiba. Sekali pun begitu pengalaman kematian sama seringnya dengan pegalaman manusia dilahirkan.
Kini tahun 2010/2011 semakin melonjak menyelang korban di PAPUA mencapai ribuan nyawa, begitu saja mengilang. Andaikan alam ini bernyawa, kita katakan biarkan kami, kami mau hidup kedua kali lagi. Kini, kita bertanya, kemanakah kita pergi dan sandari?. Tanahku tercinta Wasior, Leren Merapi, Mentawai, kini engkau Tidak menyapa seperti yang semula melainkan engkau datang sekejap membawah seribu Harta dan Nyawa begitu sekejap pula hilang.
Penderitaan berada dalam struktur kehidupan kita. Tiada kehidupan rasa sakit emtal, fisik, emosional, enta spritual, begitulah cara kita berada. Kesulitan yang menggangu kita siap dan bertahan mengadapi masalah-masalah yang akan datang kedalam hidup kita tanpa bisa di hindari lagi. Meskipun lebih realitis dan lebih sehat masih meninggalkan pertanyaan bagi kita, mengapa ada penderitaan?, di tempat pertama, bagaimana bisa Allah yang penuh cinta itu membiarkan dunia penderitaan yang tetap ada?. Ada suatu kesepian dalam penderitaan, terasa seperti seolah-olah kitalah yang satu-satunya menderita. Kita merasa orang lain baik-baik saja dan pulah mereka tampak utuh hanya dunia kita sendirilah yang hancur hidup terus berjalan bagi orang lain, hidup kita berhenti.
James Jones penulis buku berjudul Why Do People Suffer?, tampaknya ingin mendedikasikan dirinya untuk membantu kita mengurai fakta dari tiap sakit dan derita kita, setelah itu, kita diajak untuk menemukan makna terdalam dibaliknya, dengan menyertakan pengalang-pegalan ayat dalam alkitab. Dengan inspirasi ini, menyatakan bahwa sakit dan derita adalah jalan agar kita lebih mensyukuri saat-saat bahagia.

Oleh ( Yulius Pekei, Mahasiswa PBSID, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta ).

Selasa, 02 November 2010

PROFIL, RM. YANUARIUS MATOPAI YOU , PR


Pastor Yanuarius Matopai You. Pr, Dikaruniai melalui Lukas You dengan cinta sejatinya Rosalina Tatogo pada tanggal 1 Januari 1961. Yanuarius You adalah anak kedua dari keenam bersaudara yakni; Almarhuma Beata You, Ausilius You, Kamelius You, Fransiskus You, Almarhum Amelianus You dan Yohanes You. Beliau yang dulunya dipangil Yanuarius You, kini pada saatnya pemberian nama untuk menjadi pelayan setia di lingkup gerejani yakni Yanuarius Matopai You. Begitulah disebut namanya, karena Sejak beliau dari keluarganya sudah terukir dan pula semasa frater membuktikannya sebagai pelayan dan pembimbing. Semasa Frater selama tiga tahun beliau disebut sebagai figur Guru di SMA Adhiluhur Nabire dan juga sebagai Bapak Perintis Asrama Taruna Karsa Nabire. 16 Juni 1991 beliau yang berwajah ceria dan penuh senyum ini dithabis menjadi pastor. Tugas pertama diberi kesempatan sebagai Pastor Paroki Kristus Terang Dunia, Jiwika Kurulu Wamena hingga sampai tahun 1998. Tahun 1998-2002 beliau sebagai Pastor Paroki Wilbrodus Arso perbatasan Indonesia dan Papua Newguinea dan sekalian sebagai Pastor Dekan. Semangatnya pun masih menyembara sehingga melanjutkan tugas pelayannya pada tahun 2002 – 2007 melayani umatnya di Kategral Kristus Raja dan pula sebagai Vikarius Jendral ( Vikjen) di Keskupan Jayapura. Kini menepaki usia berkepala empat ini, memiliki optimis yang tinggi untuk mendapatkan pendidikan magisternya. Beliau yang berjiwa mudah ini, bukanlah sekedar mimpi namun membuktikanya menyelesaikan magister di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada dalam jangkah waktu dua tahun dari 2008-2010 dengan tema Tesis “Efektifitas Pendidikan Seksualitas untuk Peningkatan Kontrol Diri atas Perilaku Seksual Bagi Remaja Seminari”. Selama dua tahun ini bukanlah semata menerima gelar magisternya namun banyak pendidikan Ekstra yang beliau tempu yakni; “pelatihan” jurnalis Bernas(LPJB), Pendidikan Seksualitas remaja, “Kursus” Teknik-Teknik Pendampingan Konseling, Psiko Spritual, Aneka Terapi Psikologis, Psiko Tes dan Statistik.

    “PUISI” Untuk-mu Kakak-ku

    Titik-titik air mata berderai
    Membasahi pipiku,
    Ku teringat akan masa dua tahun bersamamu
    Menyedihkan, pilu
    Juga mengembirakan serta memeriahkan
    Kini sudah tiba saat berpisah dengan ku
    Selamat berbakti nusa dan bangsa



    Hai! Kakak-ku
    “Pernah di bekali sesusun ilmu”
    “pernah diasuh, dibina demi hidupku”
    Selamat kakak-ku
    Mengembangkan di dalam medan bakti.

    By Yulius Kebadabi Pekei

    Kamis, 14 Oktober 2010

    PASAR CONCAT DEMI PENJURU HIDUP.

    PASAR CONCAT DEMI PENJURU HIDUP.

    Pasar condong catur depok seleman Yogyakarta, dibuka stenggah hari dari jam 06.00-12.00, pada pagi hari banyak dikunjungi oleh pembelanja dari berbagai penjuru. Pasar yang selalu diwarnai dengan berbagai macam sandang dan pangan ini, pemerintah membuat pemasangan kramik antar los untuk pemeliharaan bangunan pasar. Kramik di pasan sejak tanggal 13 Juli 2010 dengan no SPK 027/430 oleh CV Adi Citara. Adanya pemasangan ini, membuat penjul maupun pembeli merasa nyaman dan menarik perhatian, tutur pengelolah pasar Budi haryoko. Hasil wawancara dengan ibu sumiati yang berprofesi sebagai penjual ikan asing selama 18 tahun ini, menyatakan bahawa saya merasa senang setelah membut kramik antara los ini, karena sekarang saya menjaga jualan ini dengan nyaman, pula kalau merasa mengantuk bisa istirahat disini. Selanjutnya ibu yang berkepala enam ini manyatakan, Sebelum kramik ini dibuat saya biasa pulang jam 09.00 karena mengantuk, apa lagi saya ini sudah menepaki usia begini,.
    Adanya tempat parkir yang sempit ini, membuat Saya merasa lelah untuk mengatur kendaraan pada pagi hari sekitar jam 06.00-09.00 karena sekitar jam ini, pembelinya banyak di banding siang. Seharusnya tempat parkir itu harus luas supaya kendaraan ini kami bisa mengatur dengan baik. Dampak secara tidak langsung yang kami alami adalah pembeli yang mengunakan mobil tidak jadi belanja di pasar ini karena tempat parkir hanya memuat yang kendaraan berroda dua tutur penjuru parkir anton Herwanto.
    Pasar berpagar besi keliling ini, juga di depan tersedia kantor KPK untuk mengontrol jalang kelancarannya penjual atau pun pembeli. Bapak anto yang selalu menagi pajak ini, melaporkan bahwa kami sediakan kantor ini karena melihatnya penipuan banyak terjadi di kalangan pedagan. Selama ini khusus untuk pasar concat tidak tergangu dari siapapun namun kami tidak tahu untuk kedepan, tapi saya merasa akan berjalang terus ketertibaanya karena kami juga selalu mengontrol.


    gurup penulis pemula
    oleh yulius pekei

    TOGAMAS DEMI MAHASISWA

    TOGAMAS DEMI MAHASISWA


    Toko Buku Togamas Affandi Yogyakarta, banyak dikunjungi oleh peminat ilmu, lebih –lebih kalangan mahasiswa baru. berbagai buku yang ada, dapat diskon 15%-50% dan di beri garansi selama dua hari kecuali tabloid, majalah dan alat tulis. Hasil wawancara yang kami himpung dari superfaisor Ibu Kurnia bahwa biasanya pemasukan delapan belas juta namun pada bulan agustus, september dan oktober mencapai empat puluh juta hingga sampai lima puluh juta. Jumlah sebesar itu, dari hasil pembelian buku saja, belum dihitung dengan pemasangan iklan dan promosi buku dari tempat penerbitan. Tenaga pengelola di gudang ilmu ini mencapai sekitar empat puluh enam kariyawan. Kesekian pemburu ini dibagi dalam dua bagian yakni dua pulu tiga kariyawan untuk masuk pagi dan yang lainya masuk sore.
    kami merasa lelah untuk mengatur kendaraan yang kurang luas tempat parkiran ini, apa lagi bulan-bulan penerimaan mahasiswa baru, biasanya kendaraan kami jejerkan di jalang trotoal. Kami disini tidak menagi pajak parkiran karena untuk menarik peratian pengunjung. Kami buka jam 09.00 namun pembeli suda menunggu di luar “ tutur pak eko Satpam”
    Togamas ini sudah membuka jaringan yang luas dengan berbagai macam penerbitan baik dari penerbitan kecil hingga sampai besar. Dengan adanya berbagai sumber penerbitan, penyaluran buku setiap hari masuk minimal tiga buku baru. Khusus untuk Jogyakarta terdapat tiga lokasi pemasaran buku yaitu di jalan solo XX One, dan galleria moll lantai empat
    Penyetaan buku di gudang berdiskon ini, ditata dengan rapi dan teratur sesuai dengan keinginan dan mutu bukunya. Ruangan dibagi menjadi tiga bagian terbesar yaitu bagian depan tenga dan belakang dengan disertai komputer imformasi. Dibagian depan menyediakan buku yang baru masuk dari tempat penerbitan, bagian kanan Majalah dan Tablid, dan bagian kiri untuk tempat pembelian buku. Kemudian bagian tengah tersedia buku bacaan remaja, seperti Novel, Komik, Humaniora. Paling belakang tersedia buku-buku dari berbagai jurusan seperti Hukum, Arsitek, Pendidikan, Agama, Mipa, Kedoktran, Filsafat, Teologi, dan Sosial Budaya.
    Buku terbitan baru 3 Oktober 2010 (Menjali dan Cakrabirawa), novel misteri yang romantis penuh petualangan memecakan teka teki yang berhubungan dengan sejarah dan budaya nusantara, termasuk didalamya hantu-hantu dalam sejara negeri ini seperti hantu cakrabirawa.

    grup penulis pemula
    oleh yulius pekei

    Minggu, 10 Oktober 2010

    Masalah Papua Dibahas di Kongres AS

    Masalah Papua Dibahas di Kongres AS
    Kamis, 23 September 2010 | 14:51 WIB
    KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
    Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengadakan rapat tertutup di Kantor Komnas HAM di Jakarta, Senin (15/2). Rapat membahas tentang cara menyelesaikan masalah Papua secara menyeluruh.

    WASHINGTON, KOMPAS.com — Amerika Serikat, Rabu (22/9/2010), menyerukan kepada Indonesia untuk terus maju dengan otonomi khusus di Papua dan mendesak agar tidak akan mengabaikan hak asasi manusia (HAM) di wilayah itu.

    Sejumlah pejabat senior AS, yang bersaksi dalam sidang Kongres yang untuk pertama kalinya membahas konflik berkepanjangan di Papua, berjanji untuk menyelidiki tuduhan penyiksaan di Papua. Namun, mereka mengatakan, tidak ada bukti untuk mendukung tuduhan genosida di provinsi itu. Indonesia pada tahun 2001 telah memperkenalkan otonomi khusus di Papua, provinsi luas yang kaya mineral, tetapi para aktivis lokal mengatakan, undang-undang otonomi itu hanya berjalan setengah hati dan tidak meningkatkan hak-hak rakyat setempat.

    Joseph Yun, Asisten Deputi Kementerian Luar Negeri AS untuk Urusan Asia Tenggara, mengatakan, AS menentang separatisme di Papua dan tetangganya Papua Barat, tetapi mendukung otonomi yang lebih menyeluruh. "Jika Undang-Undang Otonomi Khusus Tahun 2001 dapat sepenuhnya dilaksanakan, kami percaya bahwa banyak frustrasi yang dirasakan saat ini oleh orang-orang Papua akan turun," kata Yun.

    "Meskipun secara keseluruhan kondisi hak asasi manusia di Indonesia telah membaik seiring dengan perkembangan demokrasi di negeri itu, kami prihatin dengan tuduhan pelanggaran HAM di Papua dan akan terus memantau situasi itu," katanya.

    Pemerintahan Presiden Barack Obama telah memasukkan Indonesia dalam prioritasnya, terutama karena perkembangan demokratisasi yang terjadi serta karakter Islamnya yang moderat yang menjadikan Indonesia mitra ideal bagi AS. Pada Juli lalu, AS juga kembali menjalin hubungan militer dengan Kopassus yang sempat putus karena pasukan elite itu, di masa lalu, dituduh banyak terlibat dalam sejumlah pelanggaran HAM.

    Sidang Kongres itu digelar atas permintaan Eni Faleomavaega, yang mewakili Samoa-Amerika dan telah lama memberi perhatian pada masalah Papua. Dalam sebuah adegan yang tidak biasa di Capitol Hill, anggota Kongres itu mengundang orang-orang Papua memakai tutup kepala berbulu lalu melakukan tarian tradisional dengan diiringi tambur di awal sidang.

    Faleomavaega mengatakan, ia menganggap Jakarta telah melakukan genosida terhadap orang Papua. "Ini adalah fakta tak terbantahkan bahwa Indonesia telah dengan sengaja dan sistematis melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan belum bertanggung jawab," katanya.

    Robert Scher, Asisten Deputi Kementerian Pertahanan AS untuk kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara, mengatakan, AS menganggap dugaan pelanggaran HAM di Papua sangat serius. "Namun, kami belum melihat bukti untuk mendukung bahwa insiden dalam kasus itu merupakan bagian dari kampanye yang disengaja atau sistematis oleh Indonesia," kata Scher.

    Faleomavaega mengatakan, dia tidak menyalahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas masalah Papua dan ia mendukung hubungan AS dengan Indonesia. "Saya sangat percaya bahwa Presiden Yudhoyono benar-benar ingin mengulurkan tangan dan membantu orang-orang Papua. Saya juga sepenuhnya mengerti bahwa ia berada di bawah kendala, banyak tekanan datang dari sektor lain dalam masyarakat Indonesia," katanya.

    Tampil juga di depan panel itu, aktivis Papua, Octovianus Mote, yang merupakan Presiden Papua Resource Center. Mote mengatakan, paket otonomi khusus itu ompong. "Masalah utamanya adalah bahwa pejabat sipil telah gagal untuk menetapkan kontrol yang berarti dan berwibawa atas angkatan bersenjata yang tegar tengkuk, yang terus beroperasi dengan impunitas," katanya.

    Kamis, 07 Oktober 2010

    Rabu, 15 September 2010

    PENYAMBUTAN BUKANLAH SEKEDAR RENUNGAN BIASA

    Penyambutan mahasiswa baru (MABA) bukan saja baru lahir pada tahuan ini, melainkan selalu setiap tahun mengadakan acara penyambutan ‘MABA, dari Wiselmeren Raya. tahun ajaran ini tepatnya dilaksanakan pada tanggal 11-12 september 2010, temapat pelaksanaan malam keakraban (MAKRAB) di daerah wisata kaliurang . dalam rangkah ini, mengankat thema: “Dengan Persatuan dan Kesatuan Kita Dibentuk Menjadi Manusia Produktif”, sub thema: “Bersama Makrab Kita Mempereratkan Hubungan dan Kesatuan Wisselmeren Papua”.
    Acara makarab dari tahun ke tahun mahasiswa wiselmeren benar-benar menyadari akan pentingnya Makrab karena dengan Makrab ini mulai memperkenalkan identitas mahasiswa baru(yunior) dan identitas mahasiswa lama(senior). Misalnya Donatus Mote, Stefanus Bukega, Alfret Dumapa, peserta MABA menuturkan bahwa melalui makrab ini kami bisa mengenal satu sama lain baik senioritas maupun junioritas, menerima pemahaman tentang pergaulan bebas, menerima cara kepemimpinan yang baik, dan pulah cara menerima bagiama mengadaptasi lingkungan kampus maupun lingkungan masyarakat. Dan pulah melalui makrab ini juga kami mengetahui berapa banyak MABA yang datang di daerah Istimewa Yogyakarta dengan tujuan KULIAH. Pada tahun jaran baru 2010, kuota mahasiswa Wiselmeren melonjak naik hingga sepuluh persen dibanding sebelumnya. Yang dulunya setiap ankatan rata ratanya tidak melewati belasan kini sudah menginjak pada pulan yakni berjumlah pada tahun ini 28 MABA yang dimakrapkan, sekian jumlah ini tidak terhitung dengan MABA yang belum ikut terlibat dalam MAKRAB.
    Sebelum berangkat ke tempat Makrab yang panitia telah siapkan, pada pukul 07: pagi, semua mahasiswa WISSELMEREN baik Senior maupun Yunior berkumpul di beberapa tempat yang mudah dijemput dengan Bis sesuai dengan tempat yang ditentukan oleh panitia Makrab. Seperti : asrama Papua(kamasan), kontrakan Dogiyai, kotrakan Paniai( Yamewa), depan gedung JEC, Jembatan Janti, dan depan kampus Sanata Dharma(Mrican/realino). Seusai menjemput semua mahasisiwa, bus mulai star menuju tempat Makrab, dalam BUS pun penuh dengan panitia Makrab serta para anggota Makrab. Dalam perjalanan semua mahasiswa begitu meriah beramai, semangat, ketawa karena ada yang menceritakan mob. Namun demikian, ada mahasiswa baru yang merasa hatinya tidak tenang, gelisah dan takut. Takut, Bukan karena SENIOR, dan juga bukan karena MALU melainkan karena tidak begitu mengenal apa itu Makrab, dan juga mahasiswa baru belum mengenal tempat yang akan diadakan Makrab.
    Setibanya di tempat Makrab, kami mahasiswa baru sangat takut karena kami belum siap ALAT MASAK dan TERPAL untuk bikin kem dimana tempat tinggal kami selama MAKRAB berlangsung. Tidak lama kemudian panitia Makrab mulai mengumumkan katanya: semua peserta MAKRAB mulai mengambil tempat pada kamar yang telah disediakan. Waaaa ketika mendengar pengumuman tersebut hati kami pun sangat-sangat gembira karena panitia telah menyewakan sebuah Villa yang begitu mewa. Kami mahasiswa baru ANGKATAN 2010 sangat bangga karena dengan begitu besar perjuagannya dan bekerja dari panitia akhirnya kami bisa tinggal di penginapan selama berlangsungnya Makrab( dua hari satu malam).
    Pada pukul, sekitar 10:20 acara Makrab dimulai dan diawali dengan DOA kemudian dibuka dengan kata sambutan dari ketua Makrab saudara AGUSTINUS DOGOMO. Kemudian acara dilanjutkan oleh pengacara saudari YEMINA YOU, acara pertama perkenalan, Kemudian dilanjutkan dengan diskusi tentang: “KEPEMIMPINAN” dengan moderator sekalian pemateri oleh YULIUS Y.K.PEKEI.
    Pada pukul 07:00 malam, acara dimulai dengan DISKUSI dengan topik : “LINGKUNGAN”, topik tersebut dibawahkan oleh saudara YOSEPH MOTE dengan beberapa kakak SENIOR yakni: PETRUS GOBAY, YULIUS.Y.K PEKEY, MERRY TEBAY, YOSEPINA YOU, AGUS DOGOMO, dan ada beberapa kak SENIOR lain. Seusai itu istrahat 20 menit kemudian dilanjutkan dengan MATERI yang dibawahkan oleh kakak senior MEDEX PAKAGE, tentang: “PERGAULAN BEBAS, DAMPAK NEGATIF , dan DAMPAK POSITIF dari pergaulan bebas”. Dengan moderatornya saudara SADRA KUDIAI.
    Akhirnya acara Makrab berlansung dengan tertip, aman hingga sampai ditutup dengan ibadah bersama yang dipimpin oleh Romo YANUARIUS YOU.

    GROUP PENULIS PEMULA
    Oleh: Donatus Bidaipouga Mote

    PEMEKARAN KABUPATEN DEIYAI

    Masyarakat Waghete meminta dan menerima pemekaran kabupaten baru yang disebut dengan KABUPATEN DEIYAI. Namun demikian keberadaan masa kini masyarakat belum menyadari hadirnya kabupaten deiyai, “karena belum menyentuhnya karateker yang ada dan sudah berlangsung dua tahun ini. Adakah sosok seorang pemimpin yang menentuh dan memberikan pemahaman kepada masyarakat kabupaten DEIYAI?, inilah pembahasan bersama untuk menyambut kedatangannya pemilihan legislative nantinya. Kenyataanya yang sedang dialami Masyarakat seketika bupati hadir pada hari besar Indonesia tepatnya pada tanggal 17 agustus sebagai hari kemerdekaan Negara Indnesia. Pulah ada sebagian masyarakat kaget seketika mulai merintis area/lokasi yang mau bangun kantor bupati dan kantor-kantor lain demi melancarkan program kerja di kanbupaten Deiyai. Ada pulah masyarakat kaget ketika berita keluar di media masa cetak maupun elektronik dan pulah melalui informasi mulut-ke mulut?
    Mengapa hal itu bisa terjadi di kalangan masyarakat Deiyai? Untuk menjawab pertanyaan ini saya pun bingung, dan bisa saja muncul berbagai macam pertanyaan seperti: Apakah pemekaran kabupaten Deiyai ini,seluruh masyarakat MEE yang berdomisili di daerah TIGI sepakat bersama melalui rapat terbuka dan hasil rapatnya setuju untuk menerima pemekaran? Atau mungkin karena masyarakat yang berdomisili di Daerah TIGI tersebut kurangnya mengikuti perkembangan zaman yang sedang terjadi?.Walaupun sebagian masyarakat setempat belum menyadari adanya pemekaran kabupan dari pihak elit politik, akhirnya masyarakat setempat pun menerima dengan terbuka tanpa melihat dampak negative dan dampak positif.
    Mengapa masyarakat setempat yang hidupnya masih bersifat tradisional menerima pemekaran dengan begitu gembira ria? kata masyarakat: Kami menerima pemekaran kabupaten baru dengan gembira karena menurut kami pasti dengan pemekaran ini hidup kami pun akan baik, sumber daya manusia{SDM} pun akan meningkat bahkan kemiskinan pun akan menurun karena pengangguran yang ada ini akan diterima sebagai PNS/ CPNS dan pegawai kator sebagai manusia yang kerja di ladangnya pemerintah Negara Indonesia.
    Ada sebagian masyarakat menangapi juga bahwa, selama ini kami hidup dibawah standar kemiskinan namun sekarang kami mau keluar dari semua penderitaan kami baik, ekonomi, sandan dan pangan. Wajarlah jawaban-jawaban demikian ini, karena sudah elit politik dari mkabupaten deiyai membaurkan kata-kata enaknya kepada masyarakat, yang pikiranya tidak akan tercapai itu.
    Masyarakat setidaknya harus mengetahui apa dampak positif dan apa dampak negatif dari pemekaran tersebut, kita memahami bersama bahwa dua atau tiga tahun kemudian dampak negatif terlihat di kalangan masyarakat Deiyai, Kita sebagai manusia MEE yang berada di daerah TIGI, kita harus berpikir jauh lebih luas bahwa dengan pemekaran ini, dua atau tiga tahun kemudian hingga sampai regenerasi akan memimpin dari putra daerah itu sendiri. ataukah lima tahun kemudian Orang asing yang akan memimpin kita.
    lebih rusak lagi daerah-daerah kosong yang dulunya sebagai tempat keramat dan tempat lahan bertani kini, kini kekosongan yang bisa bertani itu diambil oleh pemerintah untuk membangun gedung dan kenyataannya lihat saja seputar wagete hingga sampai yomeni tanahnya sudah di jual oleh masyarakat sendiri. Saya sebagai mahasiswa asal DEIYAI, saya sungguh takut dan gelisah jangan sampai dengan pemekaran kabupaten baru ini kita putra daerah diasingkan oleh pemerintah dan orang luar papua di atas tanah leluhur kita.

    GROUP PENULIS PEMULA
    Oleh: Donatus Mote

    Sabtu, 28 Agustus 2010

    PEMEKARAN KABUPATEN DOGIYAI DAN DAMPAK NEGATIFNYA

    I. Pemekaran Kabupaten Dogiyai
    Kabupaten dogiyai adalah kabupaten yang baru dimekarkan pada tahun 2009 oleh pemarintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah terkait dan persetujuan masyarakat. Dengan adanya pemekaran ini masyarakat kabupaten dogiyai merasa bangga sebelumnya,tetapi setelah dimekarkan banyak dampak negatif yang di alaminya.
    Seharusya diukur dari faktor sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) maka kabupaten dogiyai tidak pantas untuk di mekarkan karena dari kedua faktor tersebut tidak memedai dan tidak mendukung. Ada penyebab tertentu kabupaten dogiyai dimekarkan adalah impian bagi para koruptor terutama bagi pejabat-pejabat alias rakus uang.

    II. Dampak Negatif-Nya
    Ada beberapa dampak negatif yang di alami masyarakat kabupaten dogiyai sebagai berikut :

    a).Dampak Negatif bagi Pendidikan
    Dampak negatif bagi pendidikan yang dialami selama ini oleh masyarakat kabupaten dogiyai adalah terbatasnya gedung sekolah, kurangnya guru mengajar, kurangnya fasilitas yang memadai di sekolah-sekolah. Sehinnga anak-anak sekolah tersebut kurang berkompeten dan kurang mampu bersaing di dunia pendidikan
    .
    b).Dampak Negatif bagi Kesehatan
    Dampak nagatif bagi kesehatan yang dialami selama ini oleh masyarakat kabupaten dogiyai adalah kurangnya RSU (rumah sakit umum), PUSKESMAS (pusat kesehatan masyarakat), POSYANDU (post pelayanan terpadu) dan APOTEK. Ada pun penyakit selama ini yang kita kenal adalah HIV/AIDS juga cukup beredar tinggi di dalam masyarakat, sehingga kesehatan bagi masyarakat kabupaten dogiyai sangatlah memprihatinkan.

    c).Dampak Negatif bagi Ekonomi
    Dampak negatif bagi ekonomi yang dialami selama ini oleh masyarakat kabupaten dogiyai adalah budaya malas kerja, akibatnya karena pemerintah mendatangkan beras JPS, dana BLT dan Uang miskin. Sehingga masyarakat kabupaten dogiyai hanya hidup mengharapkan kepada pemerintah kabuten dogiyai saja.

    d).Dampak Negatif bagi Lingkungan
    Dampak negatif bagi lingkungan yang dialami selama ini oleh masyarakat kabupaten dogiyai adalah beredarnya isu-isu yang merugikan bagi masyarakat kabupaten dogiyai terutama bagi kaum muda anak sekolah, sehinnga banyaknya anak-anak muda yang putus sekolah karena pengaruh lingkungan kini cenderung sangat berbau negatif.

    e).Dampak Negatif bagi Sosial dan Budaya
    Dampak negatif bagi sosial dan budaya yang dialami selama ini oleh masyarakat kabupaten dogiyai adalah banyaknya orang dogiyai yang cenderung terpengaruh dengan budaya-budaya asing yang datang dari luar, sehingga masyarakat kabupaten dogiyai melupakan jati diri mereka dan tidak melestarikan budayanya sendiri yang di wariskan oleh nenek moyang masyarakat kabupaten dogiyai.
    Dengan melihat dari banyaknya dampak negatif yang dialami oleh masyarakat kabupaten dogiyai oleh karena itu masyarakat kabupaten dogiyai cenderung akan mengarah ke ambang kehancuran. Oleh karena itu seluruh masyarakat yang ada di kabupaten dogiyai harus mampu beradaptasi dan mampu bersaing dengan dunia modern.

    GROP PENULIS PEMULA
    Oleh: ALFRIDUS DUMUPA
    E-mail: alfridusg2@gmail.com

    Penyebaran Virus HIV/AIDS di Papua

    Apa itu HIV/AIDS?

    HIV/AIDS adalah: virus yang menyerang dan merusak system kekebalan tubuh kita sehingga kita tidak bisa bertahan terhadap penyakit-penyakit yang menyerang ke tubuh kita.
    Maka itu dilihat dari sisi kesehatan pada saat ini pula papua terancam dengan penyakit yang kita kenal yaitu HIV/AIDS, dengan tersebarnya penyakit ini orang papua semakin hari semakin punah. Itu akibatnya karena dengan tidak sadarnya orang papua sehingga penyakit itu pun tersebar di pelosok tanah papua. Penyakit tersebut mudah tertular melalui beberapa cara sebagai berikut:
    1. Tidak setia terhadap suami-istri (seks bebas)
    2. Penggunaan jarum suntik bekas
    3. Transfusi darah
    4. Ibu hamil yang sudah terinfeksi HIV terhadap anak yang di kandungnya
    5. Dan masih banyak lagi
    Dengan melihat dari mudahnya tertular penyakit tersebut, maka kewaspadaan terhadap kita harus jaga. Karena obat untuk menyembuhkan penyakit HIV/AIDS pada saat pula masih belum di temukan oleh dunia.
    Obat ARV(Anti Retrobio Virus) ini mampu untuk mencegah penyakit HIV/AIDS tetapi tidak mampu untuk mengobati, maka hampir banyak orang papua yang sudah terinfeksi HIV yang mengonsumsi obat ARV tersebut. Sebenarnya hal ini mudah untuk mencegah penyakit tersebut, tapi karena selama ini pemerintah papua hanya membabibuta untuk membebaskan atau mendatangkan pelacur-pelacur dari luar papua yang sudah terinfeksi HIV/AIDS dan menempatkan mereka di tempat-tampat umum yakni: Diskotik, bar, terminal umum kendaraan, sehinnga banyak orang papua mudah tergoda dengan pelacur-pelacur tersebut, dengan cara atau hal inilah yang membuat orang papua tertular dan mendapatkan penyakit HIV/AIDS tersebut.
    Melihat dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan dan KPA ( Komisi Penanggulan AIDS) provinsi papua menyatakan bahwa penyebaran virus HIV AIDS setiap tahun selalu meningkat dan banyaknya oarang papua yang sudah terinfeksi HIV/AIDS, jadi diperkirakan bahwa orang papua akan menjadi minoritas di atas tanahnya sendiri. Sebagai pertanyaan Apakah? Ini wajar kalau orang papua menjadi minoritas di papua!
    Maka itu kita harus perhatikan ada beberapa cara untuk mencegah penyakit HIV/AIDS yaitu sebagai berikut:
    1. Setia pada pasangan
    2. Hindari hubungan seks bebas
    3. Hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian
    4. Gunakan kondom apabila berhubungan seks
    Dengan melihat dan menjalani beberapa pencegahan diatas maka kita dan keluarga kita pun bisa selamat dari ancaman penyakit HIV/AIDS. Banyaknya orang yang selalu menyinggung dan berbicara lewat, media massa, media cetak, seminar-seminar, pertemuan maupun dialog interaktif dan buku-buku yang menyangkut penyakit ini.
    Tetapi sulit untuk di jangkau karena banyak orang yang masih belum sadar akan penyakit tersebut dan masih banyak orang pula belum tahu tentang penyakit HIV/AIDS ini, sedangkan penyakitnya sudah tersebar jauh di papua lebih khususnya di kampung-kampung dan daerah-daerah terpencil, karena kurangnya informasi mengenai penyakit ini dan terbatas pendidikan.
    bagaimana dengan kita yang sudah tentang penyakit HIV/AIDS, setidaknya kita harus menjaga kewaspadaan terhadap penyakit itu, karena penyakit itu mudah tertular dari teman kita, saudarah kita, keluarga kita maupun dari siapa saja. Karena penyakit ini merupakan penyakit yang sulit disembuhkan dan tidak ada obatnya.

    GROUP PENULIS PEMULA
    Oleh : ALFRIDUS DUMUPA

    Minggu, 08 Agustus 2010

    SERUAN MORAL MUTIARA HITAM

    SERUAN MORAL MUTIARA HITAM
    Forum Komunikasi Mahasiswa Katolik Papua (FKMKP) daerah istimewah Yogyakarta, mengadakan rapat re-organisasi, Tepat pada hari Minggu, 11 Juli 2010, Pukul 10.00 -11.30 WIB, ditempat Kantin Universitas Sanata Dharma. Dalam rapat re-organisasi membahas beberapa agenda yakni: Membangun koordinasi kembali orang Katolik Papua, Membentuk tim Reorganisasi FKMKP DIY Jateng, Mendata Mahasiswa Katolik Papua DIY dan Jateng.
    Dalam Pengalaman mencatat bahwa sekitar tahun 1980-1990-an, di seluruh Jawa dan Bali orang Katolik Papua pernah merintis jalan memanusiakan manusia Papua. Ada pulah sejara menyatakan bahawa sejak adanya FKMP, sangat terlita mahasiswa katolik yang mendiami di kota study jawa tengga dan juga terbangun komunikasi antara 5 keuskupan di papaua. Dalam urganisasi itu pulah menempu berbagai kegiatan yakni:, berdiskusi, mengumpulkan ide dan gagasan brilian dari kos ke kos, dari kampus ke kampus, dari pertemuan ke pertemuan melahirkan organisasi sebagai tempat belajar bagi orang Papua tanpa memandang suku, agarna, dan kepentingan lainnya. Sejak itu juga orang Papua sudah meletakan gagasan-gagasan kesatuan dan persatuan melalui pebentukan komunitas-komunitas sebagai tempat pencurahan hati antar sesama.
    Dalam rapat re-organisasi FKMKP, menyinggung juga bahwa re-organisasi ini bukan sekedar saja nama melainkan, punya visi dan misi yang sangat jauh pengulasannya namun saya mengambil salah satu agenda yang mengarisbawahhi dari forum bahawa dalam organisasi untuk menjaling hubungan kerja sama antara berbagai sudut pandangan yakni pemimpin agama katolik, mahasiswa katolik, masyatakat katolik disamping tidak melepas agama-agama lain seperti Islam, Kristen, Budha, Hindu. Sudah mengukir kisah-kisah kesuksesan yang perlu diikuti orang muda Papua saat ini, khususnya orang Katolik Papua.
    Mereka yang pernah berkumpul dan bercerita itu..., kini sedang berada di posisi-posisi terpenting di seluruh tanah Papua. Nama organisasi yang pernah mereka rintis adalah Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Irian Jaya (IPMIRJA), yang ketika itu Papua masih menggunakan kata Irian Jaya. Orangisasi ini merangkul seluruh pemuda/pemudi mahasiswa katolik Papua di seluruh Jawa Bali. Sesudah itu, di setiap kota studi membentuk paguyuban-paguyuban sesuai dengan kabupaten di Papua, sejak itu keberadaan papua dengan kedua 12 kabupaten. Karena ketika itu yang mulai bergerak di organisasi kebanyakan orang Katolik sehingga mendorong pendirian Yayasan BINTERBUSIH dan diikuti dengan pembentukan komunitas-komunitas mahasiswa Katolik Papua di Jawa Bali. Salah satu komunitas mahasiswa Katolik Papua di DIY dan Jateng adalah Sub Biro Katolik Papua (SBK) Papua. Hal ini diikuti pula teman-teman dari Protestan Papua, yang intinya membangun komunikasi dan solidaritas antar orang Papua.
    Sub Biro Katolik Papua sesungguhnya telah melahirkan kader-kader pemimpin Papua dan mereka sedang berkiprah dalam berbagai aspek pembangunan di seluruh Papua. Seperti Bapak Theo Sitokdana, wakil bupati Pegunungan Bintang, Bpk Sam Bless, Bpk Manase Fan, Ferry Taa, Keli Nandarmana, Spei Bidana, Thomas Afanfo, dan banyak laigi. Namun, apa kata orang atas keberadaan SBK atau FKMKP saat ini? SBK (FKMKP) sudah tidak bergerak, fakum selama 4 tahun, disebabkan salah satu alasan ialah badan pengurus inti telah kembali ke Papua sebelum melakukan REORGANISASI dan beberapa kendala lain yang perlu dilihat secara baik. Oleh karena itu dibutuhkan pemikiran-pemikiran kritis dan objektif untuk melakukan transformasi keorganisasian yang telah fakum Ini adalah sebuah masalah yang harus dilihat orang Katolik Papua . jika tidak, maka ini sebagai wujud perpecahan dan ketidaktahuan antar orang Papua dalam kontek gerejani kedepan di Papua.
    Kehidupan mahasiswa Katolik Papua saat ini di DIY dan Jateng merupakan sebuah dilema, sehingga diperlukan konsolidasi secara sadar untuk membangkitkan kembali semangat kebersamaan dan solidaritas memperkuat basis di setiap wilayah keuskupan. Adanya banyak hal yang harus dilihat oleh kita sebagai orang Katolik. Saya perlu mengatakan bahwa kegigihan orang Katolik Papua di tingkat mahasiswa di seluruh Jawa Bali saat ini semakin meredam hingga sampai generasi penerusnya tak buat apa-apa sehingga sampai keberadaan sekarang dimanfaatkan orang lain. Satu sisi lagi yang kita perluh meninggung namun adanya terjadi pemekarang di seluruh papaua, membuat mahasiswa katolik jadih penontong setia hingga pemerhati agama pun kini memamfaatkan waktu untuk berpolitik. Kini, siapa orang muda katolik papua yang bisa memegang jati diri nama ini? , Apa yang harus diperbuat orang Katolik Papua demi pembangunan manusia Papua kedepan? Mari kita saksikan fenomena yang sedang terjadi dalam diri sendiri sekaligus sebagai umat Katolik?. Berdasarkan realitas yang ada ini, membuat kami mahasiswa katolik papua bergerak hati untuk membangun semangat berjiwa katolik papua.

    Oleh : yummy pekei

    MEMBUKA LANGKA AWAL KEUSKUPAN TIMIKA

    MEMBUKA LANGKA AWAL KEUSKUPAN TIMIKA

    Sesuai kesepakatan RUA(rapat umum anggota),telah lahir Forum Komunikasi Pelajar dan Mahasiswa Katolik Papua (FKPMKP) pada,tanggal 24-agustus-2010 di gedung aula imanuel jl. Gejayaan Jogyakarta, dalam acara RUA dihadiri 70-an pelajar dan mahasiswa dari lima keuskupan papua yang berdomisili di Propinsi D.I.Yogyakarta dan Jawa tengah. Kelima keuskupan papua yakni: Keuskupan Sorong, Keuskupan Jayapura, Keuskupan Merauke, Keuskupan Agats dan Keuskupan Timika.
    Pada saat RUA tersebut telah tetapkan anggaran dasar dan Rumah tanggah (AD/RT), penetapan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), penetapan Garis-Garis Besar Haluan Kerja (GBHK), penetapan visi-misi, penetapan lambang dan logo serta sekaligus pemilihan badan formatur.

    Telah lahir FKPMKP yang mencakupi lima keuskupan tersebut sedang dalam pendataan yang dikoordinir oleh kordinator masing- masing keskupan misalnya sala satu keuskupan Timaka pada tanggal 1 Agustus 2010 di APY yang mana tempat yang tidak begitu terlindung dengan atap dan dinding (lapangan tebuka). Dalam langkah ini, sebagai awal penggenalan dan pendataan dengan tujuan untuk memulai dari interen sebelum melangkah ke yang lebih luas. Dalam rapat ini juga membahas batas wilaya keuskupan timika yakni beberapa kabupaten misalnya Nabire, Paniai, Dogiai, Deiyai, Mimika, Puncak Jaya dan pula daerah-daerah yang mendiami di sekitar teluk cenderawasih meliputi Biak, Serui dan Waropen.
    Meeting yang dilakukan ini, sesuai dengan visi-misi yang di sepakati pada saat RUA dengan tema ‘bersama FKPMP kita membangun pemuda/I katolik papua yang cerdas, kritik dan humanis melandaskan iman katolik,. untuk terwujutnyatakan kegiatan diskusi ini dilaksanakan sambil ngobrol-ngobrol (makan dan minum). Secara garis besar dalam rapat ini, membahas dua agenda utama yakni: pengenalan dalam Reorganisasi FKPMKP dan batas-batas pergaulan Ikatan yang ada.
    1. Penggenalan Dalam FKPMKP

    Waktu menunjukan pukul 10:30 WIB selaku kordinator payuban keuskupan timika Meri Tebai di wakili saudara obet you dalam pembukaan sambutan menyatakan bahwa diskusi ini sangat penting untuk mahasiswa katolik papua payuban timika untuk mensejahterakan FKPMKP dan membina diri sikap mental dalam penampilan sebagai orang yang bertanggungjawab tampa ragu apapun dalam organisasi-organisasi atau pula dimuka umum di kalangan masyarakat dan pemerintah. Setelah sambutan dari ketua kordinator diberikan kesempatan kepada ketua FKPMKP Agus Dogomo, menyampaikan sambutan bahwa karena baru lahir forum ini dan baru jalani tugas saya maka, saya sangat berterimakasih diskusi semacam ini untuk mendorong saya untuk memperkokoh jalan forum ini dan saya harap kedepan ganti saya makin kokoh tampa ragu. Disamping dari kedua ini juga banyak ide-ide dan usulan yang muncul oleh peserta diskusi sifatnya membangun mahasiswa katolik Timika untuk sejahterakan FKPMKP, diantara adalah sebagai berikut:
    a. Harus ada pembentukan sekretaris dan bendahara,sekaligus pendata mahasiswa Katolik Papua di Keuskupan Timika.
    b. Perlu ada rapat forum dengan 4 keuskupan lainnya.
    c. Bagimana cara merangkul mahasiswa katolik asal Keuskupan Timika yang di mana sementara terdiami di sudut-sudut kota jogyakarta dan organisasi-organisasa lain diluar FKPMKP.
    d. Menjaga satu sama lain yang sifatnya mengagalkan dan membubarkan payuban Keuskupan Timika pada khususnya dan umumnya FKPMKP.
    2. Penggenalan Dalam Ikatan
    Melihat, Meredamnya keakraban dan persatuan wisselmeren raya Jogyakarta maka itu, disini sedikit mengaris bawahi bagaimana cara bergaul dan pendekatan dengan satu sama lain. salah satu faktor yang sangat mempengarui meredamnya ikatan tersebut adalah pengaruh-pengaruh pemecaan wilaya kabupaten meeuwoo kini sudah menjadi 4 wilaya kabupaten yakni: Paniai, Nabire, Dogiyai, dan Deiyai yang sebelumnya satu wilaya Kabupaten Paniai dengan ibukota di Nabire. Pemecahan kabupaten inilah membuat pengaruh di kalangan mahasiswa/I suku mee di Jogyakarta.
    Maka dengan itu menyimpulkan bahwa, mari kita melangkah bersama untuk mewujutkan persatuan dan kesatuan mahasiswa papua padaumumnya dan lebih khususnya keuskupan mimika, untuk membina individual kita sendiri baik dalam dunia akademis maupun humanistic agar selalu menumbukan kesetiaan melayani dan dilaiyani satu sama yang lain diantara kita pelajar dan mahasiswa papua di Yogyakarta.

    01-Agustus-2010

    Grup penulis pemula
    Oleh: Stefen .O. Bukega

    Selasa, 03 Agustus 2010

    KINI HADIRLAH DI PANGKUANKU

    Judul Buku : Tindakan Pilihan Bebas
    “Orang Papua Dan Penentuan Nasip Sendiri”
    Penulis : Prof. P.J. Drooglever
    Penerbit : Kanisius (Anggota IKPI)
    Tebal : 867
    Tanggal terbit : 2 agustus 2010


    Setelah penyerahan kedaulatan pada tanggal 27 desember 1949, papua bagian barat menjadi pemicu sengketa antara belanda dan Indonesia, pada tahuan enam puluhan hampir saja berkembang menjadi satu peperangan. Pada kurung waktu yang beberbeda pemerinta belanda, dengan Josedh Luns sebagai Menteri Luar Negeri melancarkan satu politik aktif untuk berbagai tanggung jawap terhadap wilayah Papua dengan pihak lain. Di bawah tekanan kuat Amerika Serikat tercapailah kesepakatan New York pada tanggal 15 Agustus 1962. Menurut peretauran yang ditetapkan disitu, satu setenggah bulan kemudian Papua di tetapkan Pemerinta Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang menyerahkan wilayah itu kepada Indonesia pada tanggal 1 Mei 1963. Untuk mengikuti keinginan belanda persetujuan itu memuat ketentuan, bahwa sesudah beberapa tahuan Indonesia memerintah, satu kegiatan pemilihan bebas akan berlangsung. Di bagian yang lain Orang-Orang Papua akan dapat menggungkapkan dirinya mengenai pertanyaan: Apakah mereka ingin meneruskan hubungan dengan Indonesia atau memutuskanya. Konsultasi dengan rakyat ini terjadi pada tahun 1969 dibawah pengawasan PBB.
    Dalam buku ini, Prof. Drooglever memperlihatkan bagimana sengketa papua terjadi, berkembang, dan diselesaikan seperti yang tertera pada judul. Hal itu ia lakukan sambil berpeganggan pada penelitian arsip yang luas, di Negara yang terkait dengan sengketa itu, dalam buku ini, juga dibicarakan baik perkembangan Internasional maupun jalanya peristiwa itu sendiri. Kita melihat bagiman wilaya ini mula-mula berkembang dari pojok belakangan hindia belanda menjadi satu proyek pembangunan dibawah bendera Klonial. Kemudian di sketsakan satu gambarang mengenai pemerintahan antara PBB dan tahun-tahun pertama kekuasaan Indonesia. Buku berakhir dengan sebuah lapolan mengenai pelaksanaan kegiatan pemilihan bebas dan reaksi-reaksi terhadapnya di belanda dan di PBB.
    Maka tampaklah bahwa suasana di sekitar konsultasi sejak awal menyimbulkan keraguan mengenai pertanyaan apakah hasilnya benar-benar mewakili suara rakyat. Ada pun bagian-bagian yang sangat ekskirim yang dibahas oleh pengarang buku ini yakni terdiri dari 14 bagian, secara perinci kita memaparkan bahwa bagian pertama membahas Tentang Pojok Terujung Hindia Belanda Hingga Sampai Kilas Balik. Bagian kedua membahas tentang Kejutang Perang Hinga Sampai Gema Revolusi. Bagian ketiga membagas tentang Papua Sebagai Obyek Perundingan, disini pembahasanya terlalu panjang pengarang membahas terurai bagiman Indonesia menjadi merdeka, Klaim-Klaim Terhadap Papua, papua diantara para pemain dan hingga sampai dua langka belanda. Bagian keempat membahas tentang bagimana Lepas Dari Indoneia.
    Bagian kelima membahas tentang Jago- Jago Persabungan, hingga membahas Sampai Konfrensi Jenewa. Bagian keenam membahas tentang Bagiama Prosesnya Hingga Langsung Dibawah Plein, hingga sampai satu Proyek Pengembangan Dibawah Bendera Klonial. Bagian ketuju membahas tentang Perdebatan Dalam Perspektif Internasional, hingga membahas sampai Posisi Titik Tolak. Bagian kedelapam membahas tentang Perubahan Cuaca Di Den Haag dan Wasihingtong. Bagian ke sembilang membahas tentang Metamorfose Rencana Luns, hingga bagian ini pembahasannya sampai bagimana Kesepakatan New York. Bagian kesepulu penulis membahas juga bagimana Demokratisasi di Bawah Bot Dan Platteel, hingga membahas sampai Pembetukan Partai.
    Bagian kesebelas membahas tentang bagimana Pengaru Masuknya Dewan Papua Dan Partai-Partai Politi, Syaraf-Syaraf di Papua, dan Sikap-Sikap Politik Orang Orang Papua Tahun 1962 “Blues Papua”. Bagian kedua belas membahas bagimana pengaruh negative dan posif yang dialami oleh orang papua selama didalam Genggaman Jakarta. Pada bagian ketiga belas membahas tentang bagimana Kegiatan Pemilihan Bebas: Fase Pertama hingga Sampai Orang-Orang Papua Beraksi. Bagian keempat belas membahas tentang bagimana Kegiatan Pemilian Bebas; fase kedua hingga Menenggok Kembali Di Belanda.
    Buku ini berisi kearivan dari para guru masa kini yang sedang memburu sejarah dan seluk beluknya tentang papua hingga sampai saling tidak menanggapi antara pemerintah pusat dengan masyarakat papua itu sendiri. Maka, Dengan kehadiran buku ini, membuat kita saling memahami dan menempu satu titik tempu untuk menyelesaikan persoalan yang sedang bergulir waktu-demi waktu ini. Membaca buku ini, seolah- olah mengajak kita merenungkan sejarah, menambah wawasan, pemahaman yang lebih luas dan lebih terperinci dan pulah menemukan pemikiran yeng berguna. Maka itu, tenggoklah buku ini, bilah perluh milikilah buku ini terutama orang papua.


    Yang merasa inggin miliki buku ini, hubunggi:
    Yulius Pekei (081392549876)
    Email : yykebadabi@yahoo.com
    Blog : yuliuskebadabi.blogspot.com

    Selasa, 13 Juli 2010

    MELESTARIKAN NILAI POSITIP PERANG SUKU

    MELESTARIKAN NILAI POSITIP PERANG SUKU

    Suku Dani yang berada di Wamena Papua sangat dikenal oleh mancanegara karena suku ini memiliki beberapa kebiasaan yang khas. Salah satu adalah kebiasaan mereka dengan perang suku. Mereka mengenal dua bentuk perang yaitu perang intern konfederasi dan perang antar konfederasi. Setiap kali ada perang suku antara 2 kelompok selalu saja mengakibatkan korban nyawa dan harta. Secara adat perang suku itu dapat dihentikan oleh Kepala Suku bila korban nyawa dari dua kelompok itu seimbang. Jikalau korban nyawa dari dua kelompok tidak seimbang maka perang terus berlanjut dalam waktu yang relatif lama.
    Setelah adanya pengaruh luar dari Gereja dan Pemerintah mulai sejak tahun 1959, maka dari kedua pihak ini sangat membatasi bahkan melarang agar suku Dani memberhentikan kebiasaan perang suku . Larangan ini bertujuan untuk mengamankan daerah sehingga masyarakat hidup dalam damai dan pembangunan berlangsung dalam suasana kondusif.
    Orang suku Dani lebih diarahkan untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan pembangunan baik dari pihak Gereja maupun dari Pemerintah. Keterlibatan mereka dalam pembangunan itu mau diarahkan agar mereka tidak ketinggalan dari daerah-daerah lainnya di Papua atau di Indonesia.
    Beberapa saat belakangan ini Gereja maupun Pemerintah telah sukses menyadarkan masyarakat Suku Dani agar mereka semakin melihat dan memahami apa nilai positip dari perang suku. Melalui musyawarah yang diadakan oleh kedua pihak dengan tokoh-tokoh masyarakat ternyata diketemukan sejumlah hal positip dari kebiasaan perang suku ini.
    Beberapa nilai positip antara lain:
    Mereka sangat kreatif untuk membuat alat-alat perang (Busur, Anak Panah,Tombak) yang sangat variatif. Mereka dapat menciptakan hiasan-hiasan khusus yang dipakai pada saat perang, seperti hiasan di kepala, di dada, di muka, di tangan. Hiasan ini mengandung nilai seni maupun nilai religius dan keamanan.
    Mereka dapat menciptakan strategi-strategi perang yang tepat dalam menghadapi musuh. Dari sisi positip mereka sudah terbiasa untuk menghadapi tantangan dan selalu ada solusi untuk menghadapi berbagai tantangan dari luar.
    Mereka memiliki semangat juang yang tinggi terhadap berbagai tantangan sehingga mereka lebih aktip dalam pembangunan.
    Mereka ditanamkan rasa keberanian , harga diri serta percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan pada zaman modern.Mereka dapat menciptakan lagu-lagu yang sesuai dengan suasana perasaan saat itu. Mereka membina semangat kebersamaan diantara kelompok.Mereka dapat menari-nari dengan gerakan-gerakan kombinasi kreatif yang memukau penonton terutama yang menyaksikan pada event-event tertentu lebih khusus saat perayaan HUT RI.
    Tampilan permainan perang-perangan ini menjadi sumber income bagi mereka dan bagi devisa daerah/negara melalui para tourist mancanegara yang berkunjung ke Wamena sebagai salah satu kota tourist di Indonesia.
    Mereka membina hubungan yang harmonis dengan roh-roh leluhur yang melindungi mereka dalam hidup sehari-hari termasuk ketika perang sebagaimana yang dilakonkan dalam permainan perang-perangan.
    Mengingat ada sejumlah nilai positip di atas maka Pemerintah dan Gereja serta Masyarakat telah bersepakat untuk melestarikan kebiasaan nilai Perang Suku ini sebagai salah satu jenis Olahraga Tradisional Suku Dani. Tujuan utama melestarikan nilai-nilai budaya sekaligus olahraga yang memberikan kontribusi pada warga masyarakat terlebih khusus bagi generasi muda dan mendatangkan devisa negara melalui touristme ke Wamena Indonesia.


    Oleh: RM, Yanuarius Matopai You ________________________________________________________________________
    Catatan: Tulisan ini Pernah Muat di Media Massa Kolom Bebas Bicara BERNAS Yogyakarta, Pada Tanggal 13 Januari 2010. ( SUDAH)

    PEMBELAJARAN KECERDASAN GANDA ANAK USIA DINI, QUO VADIS ??

    PEMBELAJARAN KECERDASAN GANDA ANAK USIA DINI,
    QUO VADIS ??
    Anak usia dini belajar dengan caranya sendiri. Guru dan orang tua kerap mengajarkan anak sesuai dengan jalan pikiran orang dewasa. Akibatnya apa yang diajarkan orang tua sulit diterima anak. Gejala itu antara lain tampak dari banyaknya hal yang disukai oleh anak, tetapi dilarang oleh orang tua . Sebaliknya, banyak hal yang disukai oleh orang tua tapi tidak disukai anak. Fenomena tersebut membuktikan bahwa sebenarnya jalan pikiran anak berbeda dengan jalan pikiran orang dewasa. Untuk itu, orang tua dan guru perlu memahami hakikat perkembangan anak dan hakikat PAUD agar dapat memberikan pendidikan yang sesuai dengan jalan pikiran anak (suyanto, 2005).
    Kendala lain bagi dunia pendidikan adalah masih banyaknya sekolah terlebih khusus PAUD atau prasekolah yang mempunyai pola pikir tradisional di dalam menjalankan proses belajarnya yaitu sekolah hanya menekankan pada kemampuan logika (matematika) dan bahasa. Kenyataan ini senada dengan yang diungkapkan oleh Seto Mulyadi (2003), seorang praktisi pendidikan anak, bahwa suatu kekeliruan yang besar jika setiap kenaikan kelas, prestasi anak didik hanya diukur dari kemampuan matematika dan bahasa. Dengan demikian sistem pendidikan nasional yang mengukur tingkat kecerdasan anak didik yang semata-mata hanya menekankan kemampuan logika dan bahasa perlu direvisi.
    Kecerdasan intelektual tidak hanya mencakup dua parameter tersebut di atas, tetapi juga harus dilihat dari aspek kinetis, musiKal, visual-spatial, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis . Jenis-jenis kecerdasan intelektual tersebut dikenal dengan sebutan kecerdasan ganda (Multiple Intelligences) yang diperkenalkan oleh Howard Gardner pada tahun 1983.
    Gardner mengatakan bahwa kita cenderung hanya menghargai orangorang yang memang ahli di dalam kemampuan logika (matematika) dan bahasa. Kita harus memberikan perhatian yang seimbang terhadap orang-orang yang memiliki berbagai kecerdasan seperti artis, arsitek, musikus, ahli alam, designer, penari, terapis, dan lain-lain.
    Sangat disayangkan bahwa saat ini banyak anak-anak yang memiliki talenta , tidak mendapatkan reinforcement di sekolahnya. Banyak sekali anak yang pada saat pola pemikiran mereka yang unik tidak dapat diakomodasi oleh guru-guru di sekolah.
    Pihak sekolah hanya menekankan pada kemampuan logika (matematika) dan bahasa. Teori Multiple Intelligences yang menyatakan bahwa kecerdasan meliputi delapan (lebih) kemampuan intelektual. Teori tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa kemampuan intelektual yang diukur melalui tes IQ sangatlah terbatas karena tes IQ hanya menekan pada kemampuan logika (matematika) dan bahasa (Gardner, 2003).
    Padahal setiap orang mempunyai cara yang unik untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Kecerdasan bukan hanya dilihat dari nilai yang diperoleh seseorang. Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat suatu masalah, lalu menyelesaikan masalah tersebut atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain.
    Pola pemikiran tradisional yang menekankan pada kemampuan logika (matematika) dan bahasa memang sudah mengakar dengan kuat pada diri setiap guru di dalam menjalankan proses belajar. Bahkan, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa pihak, pendidikan Taman Kanak-Kanak saat ini cenderung mengambil porsi Sekolah Dasar. Sekitar 99 persen, Taman Kanak-Kanak mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung. Artinya, pendidikan Taman Kanak-Kanak telah menekankan pada kecerdasan akademik, tanpa menyeimbanginya dengan kecerdasan lain. Hal ini berarti pula bahwa sistem pendidikan yang dilaksanakan oleh guru-guru masih tetap mementingkan akan kemampuan logika (matematika) dan bahasa.
    Dalam melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), guru dan orang tua hendaknya bersinergi guna mengembangkan berbagai jenis kecerdasan, terutama terhadap anak usia dini. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak gagap dalam melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pendidkan anak usia dini kiranya perlu diperkenalkan dengan kecerdasan ganda (Multiple Intelligences). Guru hendaknya tidak terjebak pada kecerdasan logika-matemika semata.
    Multiple Intelligences yang mencakup delapan (lebih) kecerdasan itu pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecerdasan otak (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ). Semua jenis kecerdasan perlu dirangsang pada diri anak sejak usia dini, mulai dari saat lahir hingga awal memasuki sekolah (7 – 8 tahun).
    Kini yang menjadi pertanyaan terbesar, mampukah dan bersediakah setiap insan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan mencoba untuk mengubah pola pengajaran tradisional yang hanya menekankan kemampuan logika (matematika) dan bahasa? Bersediakah segenap tenaga kependidikan bekerja sama dengan orang tua bersinergi untuk mengembangkan berbagai jenis kecerdasan pada anak didik mulai dari usia dini di dalam proses belajar yang dilaksanakan di lingkungan lembaga pendidikan formal, non formal dan informal?


    Yogyakarta, 16 Januari 2010 Oleh Yanuarius You ( UGM )

    Catatan: Tulisan ini Pernah Muat di Media Massa Kolom Wacana/opini BERNAS Yogyakarta, Pada Hari Senin 25 Januari 2010. Sudah

    Senin, 12 Juli 2010

    SEBUAH KISAH, SEJAK AWAL MASUK KAMPUS

    Hari senin, tanggal 05, juli, 2010. Pada pagi hari, pukul 08:30 saya mulai siap- siap untuk ke kampus.sebelum melangkah kaki dari kost ke kampus, hati saya gelisa dan pikiran saya kacau–balau, tubuh pun menjadi gementar dan takut, tinggal duduk mengaga di depan kost.waktu telah berjalan membuat saya tambah takut dan gelisa karena di kampus pukul 09:10 mulai masuk pelatihan komputer.
    Pukul 08:40 saya mulai melangkah kaki dengan perlahan- lahan sambil berdoa dalam hati: Ya Tuhan Allah,yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya,pada pagi ini saya memuji dan memuliakanMU atas semua kebaikan yang saya terima dariMU,Terutama Roh nafas dan hari baru ini. namun engkau sudah tau, ketakutan dan kegementaran yang saya sedang alami pada pagi hari ini.Engkau adalah Bapa diatas segala bapa,maka seluruh diri saya ini saya pasrahkan kedalam tanganMU yang kudus. Biarlah Engkau pakai diri ku ini sesuai dengan kehendakMU dan selalu terjadi pada Diri ku sesuai dengan rencanaMU yang Engkau rencanakan pada diri ku. Ya Allah ,inilah doa saya yang saya berdoa kepadaMU karena ENGKAUlah yang hidup dan berkuasa dari dahulu ,kini, besok- lusa, sampai selama lamanya Amin.
    Pukul 08:40 mulai melangkah kaki hingga di jalan Melati Wetan, ketemu dengan konco SMP(J. PAUL WAINE) ,dia juga baru daftar di KAMPUS STPMD APMD.Ketika ketemu dengan teman hati saya mulai mendingin perlahan- lahan. Dengan mengingat waktunya, tidak pass untuk berjalan kaki sampai di kampus terpaksa kami berdua naik becak, dalam keadaan selamat aman kami dua tiba di kampus.sebelum masuk di lingkungan kampus kami mulai berbincang- bincang mengenai keadaan kampus karena kami adalah mahasiswa baru yang mau ikut pelatiahan komputer dan bahasa inggris. Karena tidak tau keadaan kampus,tidak kenal Dosen- Dosen dan juga dengan mahasiswa/wi Akhirnya kami dua ambil keputusan bahwa: pokoknya kalau kita dua sudah masuk dalam lingkungan kampus jangan malu- malu/ takut- takut, apa yang kita dua pikir dan apa yang kita dua mau lakukan itu kita lakukan saja. Dengan keputusan (kesepakatan) membuat kami berani untuk menampilkan diri bahwa; kami dua adalah benar- benar anak Mutiara Hitam,dan benar –benar anak rantauan.ketika masuk di lingkungan kampus, kami berdua jadi bingun; mana yang kantor dan mana yang ruangan pelatihan komputer dan bahasa inggris.
    kata J. PAUL: aaaa.... dari pada kita dua pusing, lebih bagus tanya sama dosen saja sobat, setelah itu saya mulai masuk di kantor dengan GAYA PAPUA yang sangat menakutkan, saya berhadapan dengan dosen yang sedang asik dengan mengetik. Dengan jiwa takut saya salam sama deseng yang sedang ketik itu. Setelahlam dengan spontang saya menyanyakan ruang pelatihan komputer dan bahasa inggris. Dengan melontarkan pertanyaan itu, dosenpun menjawab spontang menunjuk tujuan yang kami cari itu, jadi masss PLESS WAIT IN THE OUT ROOM(PAGE) aja ya, soalnya dosen juga masih belum datang. OKEY THANKS ON INTORMASION FOR MY,I CAN WAIT LECTURER, IN OUT ROOM OR PAGE. Setelah mengetahui ruangan yang pasti saya pun keluar bertemu dengan J.PAUL .J. PAUL menanyakan kepada saya bahwa,kenapa sobat (NOGEI) keluar dengan senyum,sayapun melontarkan dengan logat papua: baaa... NOGEI tenang saja dalam hala itu su aman, nah disinilah kesempatan buat saya untuk menjawab pertanyaan dari teman itu, NOGEI saya keluar dengan senyum itu begini: NOGEI saya kira di kota besar (Yogyakarta) dan oranG–orang disini itu mereka tidak tau kita pu bahasa tapi ternyata tadi dari dalam ruangan itu ada dosen satu bicara dengan saya pake kita pu bahasa,saya kan lahir besar kota jadi saya tidak mengerti walaupun itu kita pu bahasa maka saya keluar dengan tertawa HEEE. Boooo.... paceeee temanku J. PAUL ajak saya masuk ketemu lagi dengan dosen yang tadinya bicara mengunakan bahasa logat,atas permintaan temanku itu saya menolak karena merenungkan keadaan bahasa kami yang begitu kental logat papua itu, dan saya melontarkan pernyataan juga bahwa memang kalau mau ketemu sobat sendiei pergi soalnya saya sudah ketemu, natinya dosen mengira mencoba saya.
    Namun k J.PAUL bersi keras mempertahankan idenya dengan tertawa haaahaa.... FRIEND harus ikut, karena: tampa NOGEI saya takut,saya yaking dengan FRIEND pasti kita berdua berbincang dengan kata-kata yang tepat dan benar,akirnya kami dua masuk ketemu lagi dengan dosen itu,kata pertama yang di tanyakan oleh dosen adalah:is your like universitas STPMD APMD ? kata mas PAUL + DONY:yes we realy like,pak dosen dengan senyum menemparkan pertanyaan yang kedua :whay your realy like universitas STPMD APMD? dengan serentak menjawab: we realy universitas STPMD APMD,because,universitas is: place for study,place to receive mareti/science, sociology, and sceince knowledge. Kemudian kami berdua dengan berani keluar kemudian keliling kampus melhat kondisi dan lingkungan halaman kampus sambil tungguh ibu dosen.
    Sementara sambil menikmati keindahan di halaman kampus,beberapa langkah kemudian, terdengar suara orang di belakang kami, kami menengo ke belakang ternyata ada mahasiswa baru yang menyapa kami dengan kata yang sangat sopan dan halus, ungkapanya kak kami bisa menanyakanka! dengan tulus dan terbuka menerimanya, kami berdua bersamaan menanyakan mau tanya apa? Ternyata mereka jua mengalami sama hal yang kami alami, yakni mencari ruangan pelatia. Sobat saya dengan spotang tampa sadar mengapresiasi dengan logat daerah oooo.... plees you tell my(paul),DONY,oooo kitte kataru/hanasu/hanashi/monogatari, kemudian dengan melontarkan logat papua:aaaa.... ade dorang ikut kak saja, nanti kak antar.
    Setelah diantar sampai tempat tujuan mereka, kami berdua cepat melangka hilang pulang meninggalkan mereka dari tempatnya, dengan ketakutan kami bahwa, jangan-jangan ketauwan dari teman kami yang baru itu,. Langsun kabur di tingkat atas(2),sembunyi dan cerita-cerita sampai tiba waktunya untuk mulai pelatihan komputer,kami masuk dari belakang,ketika teman teman lihat kami masuk dan ikut pelatihan bersama teman teman yang tandinya dapat tipu,dengan heran, mereka mendekati dan mulai menanyakan: kamu dua semester berapa sekarang? Teman saya jawab: kami dua juga baru daftar, mau ikut pelatihan, teman-teman heran dan berkata kami tidak yaking bahwa kamu dua adalah Mahasiswa baru, kenapa tidak percaya ” kata mas papua “, kamu dua punya gaya itu macam mahasiswa lama: berani, tidak ragu- ragu penampilannya oke. Setelah dengar perkataan itu kami tertawa, ternyata kita dua punya keputusan dan penampilan itu membuat orang lain tergila- gila ee, ha ha ha hah ha........., NOGEI bagus juga eee kalau ambil keputusan dalam ketakutan kata “ J.PAUL “ aah NOGEI sante aja, nanti kita biking dengan kita pu gaya papua. Ha ha ha.
    Waktunya suda tepat Pada pukul 09:20 kami mulai dengan pelatihan komputer. selama pelatihan berlangsun mas PAUL duduk disebelahan kursi saya, dengan begitu banyaknya peserta baru. Saya dengan taman mempati di satu tempat, Ibu dosen mulai di bagi tugas pertama untuk mengetik. Mas PAUL mulai mengetik dan saya membacakan isi teks, tidak sampai 30 menit kami menyelesaikan pertama. Setelah selesai teks pertama kami tanya sama dosen, bu kami dua sudah selesai. Ternyata waktu yang begitu cepat selesai itu membuat ibu seyum, dengan mengucapkan kata, Eeeeee cepat sekali teman-teman kamu masih belum selesai, oh ya kamu dua bisa keluar,ingat ya sebentar masih lanjut dengan pelatihan bahasa inggris “ kata dosen”, iya bu “kata temanku”.
    Sementara tungguh teman teman selesai,mas PAUL dan saya duduk di kantin sambil cerita-cerita tentang kisah masa SMP. mulai cerita kisah- kisah di masa SMP dengan asik, dengan merenungkan cerita yanbg sangat menyedikan itu membuat saya matanya jadi berkaca-kaca, macam orang yang mau menangis ketika dengar berita duka atau ketika si cinta meningalkan tampa alasan, karena takut menjatuhkan air mata saya melontarakan satu perkataan bahwa aaaaa..... NOGEI berhenti bicara sudah,saya takut ini jangan-jangan sebentar lagi GUNDRUWO datang minum saya punya air mata,katanya GUNBRUWO JOGYA ini jahat tidak sama dengan TUBA,MEENO yang di papua. Terpaksa PAUL menghentikan cerita.
    Tidak lama berenti PAUL memasukan tanganyua kedalam celana saku, pada saat sobat iru mencari dalam sakunya saya merasamau kasih uang ternyata PAUL kasih saya TISU, dengan spontang saya melontar kan pertanyaan ! baaa NOGEI ini untuk apa ???? sobat itu jawab, nogei saya kasih untuk lap muka karena MATAMU sudah berkaca-kaca jadi NOGEI lap mata cepat nanti teman-teman pikir kita dua baku pukul, karena teman- teman sudah mendekati kita ini, terpaksa saya ambil sisa minuman es teh langsun gosok di muka dan mulai lap pelahan-lahan. Stelah lap muka konco itu mendekati di telinga saya dan berbisik: NOGEI saya akui betul dengan AKAL mu. Ha a.........
    Pada pukul 11:15, lanjut dengan pelatihan bahasa Inggris, dosen sudah berdiri di ambang pintu masuk. Saya menole PAUL ternyata PAUL menjemput dosen dengan senyum manis papua, dan saya pun mulai tersenyum sambil melihat waja dosen yang sedang melangkah masuk diruangan pelatihan. Ketika dosen melihat senyuman khas papua, dosenpun mulia menegur kami; ( dony+paul) waaaa doooo... pasti dapat marah dari dosen ini dengan pelan pelan kepala sudah mulai menunduk, tiga detik kemudian angkat kepala melihat dosen. bukannya dosen marah melainkan dosen pun ikut tersenyum. temanku berbisik di telinga saya: beee... pace tadi itu saya pikir dosen tidak suka dengan senyuman khas papua makanya dosen mau marah kita tapi Bu dosen juga tersenyum dengan senyuman kita. Jawab saya, boo... pacee....sante... saja ini baru pertama kali, kita dua kan punya rencana untuk talingar rambut, booo... pa..a ce..e saya rasa nanti tambah lain. Biking sudah anak-anak mutiara hitam ”kata PAUL”. ibu dosen mulai langjut dengan pelatihan bahasa inggris pertemuan adalah kita memperkenalkan diri (identitas) kepada teman-teman yang belum kenal identitas kami. pass waktunya untuk memperkenalkan identitas, kami berdua, setelah diperkenalkan diri katanya ada pertanyaan yang mereka harus tanya ke kami berdua yakni dengan pertanyaan :
    Mba ing,menanyakan tentang “status” : is you have darling/girl frend ???
    Jawab: while, I don’t have girl,if to among list; place. I can to receve,because: that is part from life , along life in the Earth.
    1) Mas Ardi,menanyakan tentang “hobby” : What your hobby ???
    Jawab(paul) My hobby is: All language, because:in the papua many language,then wants reading,language strange
    Jawab (dony) My hobby is taekondo,because: in papua can many mountain that toll, that I want to bloom potensi that GOD give dear my,as favour from GOD for my.
    2) pace stanli(papua.merauke,menanyakan tentang “family”:what you have mather, father, brothers and sesther.
    Jawab(paul) yes I have ,my family live in MOANEMANI,NABIRE. PAPUA.
    Jawab(Dony) yes I have,but my father and my brother finishet death on year 1978 and 1989 in mountain. They live in WAGETHE,PAPUA.
    Pelatian bahasa inggris telah berlalu dan waktu pun, sudak beranjak Pada pukul: 01:00, semua mahasiswa baru yang ikut pelatihan komputer dengan bahasa inggris mulai sibuk dengan mengisi paraf di daftar kehadiran(absen). Akhirnya hari pertama pelatihan bahasa ingris dengan komputer diakhiri dengan doa masing-masing sebelum keluar.karena teman-teman semua pada keluar. Saya denngan temanku duduk berdoa singkat dalam hati sebelum melangkah keluar dari ruangan pelatihan bahasa inggris menujuh ke kos kami,
    bunyi doa yang kami panjatkan kepada Tuhan adalah
    Ya Tuhanku,Ya Allah ku, yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya, kini kembali kepadaMU lagi untuk memuji dan memuliakanMU atas rahmat, dan Anugrahmu yang Engkau berikan kepada kami terutama ROH NAPAS HIDUP yang engkau masih berikan pada kami untuk hidup di dunia ini. Bapa di surga terimakasih atas pertolongsnMU dan penyertaanMU yang senantiasa bersama saya akhirnya semua kerinduan,kegelisahan, kebingungan yang tadi pagi saya rasakan dan alami ini semuanya telah terjadi menjadi kegembiraan di kampus ini, namun saya adalah manusia biasa yang selalu jatuh banggun dalam dosa, kasihMU senantiasa bersama saya. di dunia dan di surga tiada orang yang lebih tinggi dariMU hanya engkaulah yang ALLAH BAPA, ALLAH PUTRA dan ALLAH ROH KUDUS.
    Kini waktunya untuk meniggalkan kampus maka ,ya Bapa kiranya sertailah langkah kaki saya hingga saya tiba di kost dalam keadaan selamat. Semua harapan, kerinduan, cita- cita, rencana ini saya serakan kedalam tanganMU melalui PutraMU YESUS KRISTUS yang hidup dan berkuasa dari dulu, kini, besok-lusa dan sepanjang masaaa, Amiiin.
    Kini wakttu pukul 01:10, kami mulai meniggalkan lingkungan kampus dan menujuh ke kost, karena mengingat dana terpaksa pulang jalan kaki, kata PAUL : “nogei” teman ini sebagai pengalaman buat kita jadi bagimanapun baik buruknya , kita jalankan saja apa adanya, kemudian saya jawab: “nogei” teman memang begitu untuk mau mencapai tujuan dan cita cita kita, biarpun orangtua kita jauh, kita jalani saja ya! dan semuanya ini kita terima dengan lapang dada karena:penderitaan adalah bagian dari hidup dan bagian dari perjuangan kita demi mencapai cita-cita yaitu : kesuksesan.
    Sebelum tiba di kost, masih di perjalajnan temanku paul dan saya saling menanyakan dan mencari jawaban demi untuk memperluas wawasan/pola pemikirannya, seperti berikut ini:
    1. Apakah diri kita dua adalah ciptaan TUHAN ALLAH yang mempunya akal budy yang sehat.????? Jawab: LANGIT dan BUMI beserta ISINYA termasuk diri kita dua adalah CIPTAAN TUHAN. DIRI PAUL+DIRI DONY adalah suatu ANUGRAH dari ALLAH. Di dunia dan di Surga itu tiada orang yang mampu menciptakan Manusia, Hewan, Tumbuhan, Bintang- Bimtang di langit, bulan dan matahari kecuali TUHAN ALLAH , ini belarti pertanyaan MAS PAUL sudah jelas bahwa diri manusia / waja manusia adalah serupa, segambar, dengan ALLAH .
    2. Maksud dan tujuan dari ALLAH itu apa sampi, ALLAH menciptakan diri kita, melalui kedua Orang Tua? jawab: Tujuan utama dari ALLAH adalah:
     Untuk hidup di dunia: Dari Awal ALLAH telah memberikan REKOMENDASI kepada tiap orang untuk hidup bebas di alam/bumi ini. dengan demikian sesungguhnya manusia sadar bahwa apakah saya pernah menekan, menindas, memperkosa, menintimidasi, ditelor orang lain atau tidak ?.
     Untuk mengembangkan potensi,bakat, talenta, karunia yang di mengembangkan potensi yang TUHAN ALLAH berikan kepada kita selama kita masih hidup di dunia.
     Untuk Berinteraksi antar sesama manusia: manusia selama hidup di dunia harus berinteraksi antar sesama manusia,karena BERINTERAKSI adalah BAGIAN dari kehidupan manusia yang harus di jalankan oleh pribadi manusia.
     Untuk saling melengkapi dalam kebutuhan kehidupan manusia, membangun persaudaraan, keakrabatan, untuk menempuh jalan kebenaran nenujuh surga.
     Untuk membangun relasi antara manusia dengan ALLAH, manusia dengan manusia, manusia dengan hewan, manusia dengan tumbuh- tumbuhan.
     Untuk melayani dan di layani
     Untuk memberi dan membagi
     Untuk terima dan menerima
     Untuk berpikir hal-hal yang bersifat membangun SDM DI BUMI. Berpikir dan melakukan sesuatu yang menguntungkan bagi diri sendiri, bagi keluarga, bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara terutama bagi gereja universal.
     Untuk menguatkan Iman melalui cara berpikir yang jernih, perbuatan yang jernih, seperti seorang anak kecil, yang polos hatinya, kuatkan Iman bersama YESUS untuk menghadapi semua tangtangan, godaan di masa kini yang sangat melanda dalam kehidupan.
     Untuk melestarikan lingkungan alam, menjaga dan melestarikan tumbuh-tumuhan dan hewan–hewan yang ada di muka bumi ini. karena mereka adalah ciptaan TUHAN “ Cintailah semua ciptaan ku dengan segenap hatimu dan dengan sengenap akal budymu, cintailah semua ciptaanKU, sama seperti cintai dirimmu sendiri” kata UGATAME/ TUHAN ALLAH.
    Pukul 02:00 tiba di kost dengan hati yang sangat gembira, setelah ganti pakaian ,diriku mulai mendekati dekat CERMIN dengan tujuan melihat diri saya sendiri sambil membayangkan:diri saya, waja saya dengan maksud membandingkan dengan wajah allah. Tujuan utama adalah: untuk lebih mengenal siapa diri saya sebenarnya? dan bagaiman bentuk tubuh saya ?. pada awalnya saya bingun atas diri saya, siapa diri saya sebenarnya, ketika saya menanyakan sama teman PAUL, saya mendapat jawaban yang memuaskan saya dan saya penuh sadar akan diri saya. Ternyata di dunia, dalam kehidupan manusia ini membutuhkan manusia lain untuk saling melengkapi, tolong menolong dalam bentuk apa pun.

    OLEH : DONATUS BIDAIPOUGA MOTE, GROP PENULIS PEMULA.

    MAKIN TERLIHATNYA WAJAH SDM DI KABUPATEN PANIAI

    Alangkah indahnya kemeriaan bagi mahasiswa paniai, membuat pemerintah paniai (PEMDA) pania mencucurkan kesenyuman terdalam. kedatangan pemda pania pada tanggal 1 juli 2010 dengan agenda utama untuk membagikan biaiya pendidikan tugas akhir, dan agenda kedua untuk pengadaan pemondokan atau yang disebut juga pengadaan kontarakan. Kedua agenda utama yang pemda painia jalangkan, bukan saja kota study tertentu melainkan seluruh Indonesia. Program yang dijalangkan dari pemda paniai dengan anggaran dana 2010 tersebut di awali pembagian dari Jakarta. Setelah berlalu perjalanan di beberapa kota studi yakni Jakarta, semarang, bandung, bogor, begitu lancar menangani tujuan yang dijalangkanya, kini tibanya gilirang kota studi yogyakarata. Kota study yogyakarta mengalami sedikit halangan yang di alami dengan masalah kronologisnya adalah salah presepsi antar klayak mahasiswa dan pemerintah daerah (pemda). Dengan adanya pemertahanan ide yang dijalangkan dan diusulkan pada awalnya susah menemukan titik terang bagi mahasiswa maupun PEMDA. Presepsi yang ditahankan oleh pemerintah daerah yakni untuk membagikan tugas akhir dengan pengadaan kontrakan dua atap yakni kontakan pria dankontrakan wanita. Sementara mahasiswa mempertahankan untuk pengadaan asrama permanen dan biaiya keringanan akhir studi. Membahas kedua masalah persepsi ini hingga membahas samapai dua hari dan dua malam. Elama membahas dua kemungkinan ini, membuat pemerintah daerah merasa bebang serta terhambat, maka dengan itu merasa berat menerima lapan atas penangapan atas mahasiswa tersebut. Kemungkinan tersebut ini, membuat pemerintah sekejap pemikirang hingga dengan pemecahan masalah akhirnya dapat titik temu dengan kedua persepsi yang berbeda tersebut itu. Akhir kesepakatan ternyata pemerintah masih dalam pertanyaan untuk pengadaan asrama permanen yang mana mahasiswa paniai yang diminta. Dalam pembagian tuagas akhiri terkilir dengan baik, namun ada halangan dalam pembagian Keni sekian tahun yang begitu berjalan tampa ayah di tanah rantauan untuk menenjam pendididikan dari kabupaten paniai. Mahasiswa paniai kini sudah membentuk wajah baru bagi klayak mahasiswa paniai dengan berjiwa gembirah menjemutnya atas kinerja pemerintah yang suah beraha pradigma. Dengan adanya semakin bertumbuhnya komunikasih antara pemerintah paniai dengan mahasiwa kota study kogyakarta, sempat dijadikan bahan cerita kekususan.

    Oleh yulius pekei

    SEMUA MANUSIA SUKSES

    Harapan masa depan kita, dalam kehidupan di tentukan dari apa yang hari ini kita lakukan. Menempu kesuksesan tersebut kita menyadari dan merefleksikan sebelum menujuk untuk bertindak, yakni saya mengingat kembali nasehat dari orang tua sejak kecil bahwa sebelum bertindak harus (dou, gai, ekowai) “dou” = melihat terlebih dahulu, setelah itu, kita harus, “gai” = berfikir atau membandingkan dengan hal baik dan buruk lainya atau arti kata lain “efek), kemudian kita melangka bertindak untuk “ekowai”=melakukan. Dini kita tidak puas terbatas pada tiga hal di atas ini saja, maka itu saya merasa perluh juga bahwa kita harus memfungsikan lima panca indra yang Tuhan berikan kepada kita. Kelima panca indera tersebut itu adalah telinga, lida, penciuman, kulit,mata.

    Disamping hal interen diatas ini, ada kalanya hal eksteren yang perluh kita lihat dan kita pelajari juga kepada orang yang sukses. Maksud disini saya perjelas bahwa kita bukan tidak sukses tetepi bagimana cara menerapkan langkah hidup sukses dan pula alangkah baiknya juga ditanyakan. kita mau jadi orang sukses kita harus percaya diri dan jangan putus asah. saya sadar bahwa untuk menempu kesuksesan melewati berbagai liku –liku diatas ini, pasatilah berat namun bagimanapun berat, mari mkita langkah demi langkah untuk menempu cita- cita dan mimpi yang kita inginkan itu untuk menentukan masa depan yang lebih cerah kehidupanya di banding kehidupan yang berlalu.
    Untuk memperjelas makna kata dari, melihat, berfikir, melakukan, mari kita melihat uraian di bawa ini:
    1.Melihat
    mata adalah indra penlihatan, dengan mata itulah kita melihat sesuatu secara objektif. Melalui hasil melihat kita mengetahui seindah dan seburuk saja, tetapi warna, sifat, karakteristik dlll. Nah, saya ajak untuk merenungkan bersama, bagimanapun baik dan buruknya itu. Orang yang melakukan hal seperti ini , orang tersebut ini sudah berada dalam dunia kedewasaan dalam hal berfikir, hubungan sosial, hubungan dengan alam, dan sekitarnya.
    2.Berfikir
    berfikir berada di dunia analisis, apa pun hasil yang sudah dilihat melalui panca indra tersebut itu. Bagian ini penulis mengajak saudara bahawa apa saja yang kita lihat setiap hari. kita bagimana mengelolah dengan baik untuk merencanakan kehidupan kita agar kehidupan kita sukses. Penulis sebentar waktu meminta untuk mengisikan isi kesan hati kepad anda bahwa janganlah menyia-nyikan hasil dan waktu yang kita miliki ini. Yang dimaksud analisis adalah membanding bandingkan sember lain baik melalui media elektronik maupun media cetak, media elektronik seperti radio,TV, internet, computer dan laptop swedangkan media cetak seperti korang, majalah, tablo, madding, ficure, buku. Analisis ini, juga tidak terlepas dari membaca juga, maka dengan itu kita perluh sadarjuga bagimana untuk kita menyiapkan waktu khusus untuk membaca agar melalui membaca inilah kita meningkatkan kemampuan dan wawasan kita. Disinilah saya sadar kembalih bawah bukan melalui membaca sajalah meningkatkan kemampuan dan wawasan kita melainkan menulis, menontong, mendengar, keempat aspek ini, hubungan yang saling mendasar dalam kehidupan kita. Keempat aspek ini berjalang secara matang maka tercapailah apa yang kita ingingkan itu tercapai baik cita-cita, tujuan, harapan dan lain-lain.


    3.Melakukan
    Setelah kita, melewati jalur melihat dan berfikir apa yang kita lihat hasil akhirnya adalah melakukan atau bertindak apa yang kita tonton itu. Setelah kita, melewati jalur melihat dan berfikir apa yang kita lihat hasil akhirnya adalah melakukan atau bertindak apa yang kita tonton itu. hasi akhir dari melihat dan berfikir adalah melakukan untuk menempu tujuan sukses.apaka kita melihat buruk sehinga perfikir yang terbaik atauka sebaliknya dan juga berfikir. maka kita harus percaya diri dan jangan mudah putus asah,untuk merai sukses.
    ketiga langka menuju selamat adalah langkah-langkah awal dalam hidup baik positif maupun negatif.kita jalankan ketiga kangka dengan bolak-balik maka, hasil juga sebaliknya
    untuk mengawali suksek memang sulit,tetepi dengan sulit kita harus percaya diri,dari pengaruh lingkungandan budaya-budaya baru.
    Apakah sukses itu aman…?
    Apakah sukses itu nyaman…?
    Apakah sukses itu oke…?
    Untuk melangka sukses kita harus awali dengan kehebatan kita yang baik.langka-langka kehebatan kita harus di awali dengan aman,nyaman dan oke.pasti hebat itu tidak langsung hebat dan sukses itu tidak langsung sukses tetapi kita mengawali dengan hal-hal sepele baik berupa lingkungan dan budaya-budaya yang yakinkan tetapi tidak tercapai kehebatan dan kesuksesan kita yang menghambat visi,misi dan tujuan kita yang harapkan.Maka,itu kita harus percaya diri dan jangan putus asah.
    Hebat adalah untuk melangka kesuksesan dengan mengawali langka-langka aman dan nyaman.yang di maksud aman adalah menjauhkan dari kejahatan dan dampak-dampak negatif.sedangkan nyaman adalah bebas dari polusi seperti udara,tempat tinggal,kesehatan ,kebersihan dll
    Kita jadi hebat dan sukses itu bukan dari kemauan dan kesadaran kita tetapi dengan cara lain kita harus hubungan sosial sebagai manusia dan adaptasi lingkungan yang baik.


    28-juni-2010


    OLEH STEFANUS.O.BUKEGA

    BUKALAH PINTU PANDANGAN DENGAN MENULIS

    Hasil rapat pada hari sabtu 20 juni 2010.

    Grorup menulis merencanakan dengan berbagai sudut pandangan yakni rancangan pengembangan menulis. Awal pembukaan dilakasanakan tepat pada hari sabtu tanggal 20 juni 2010, dengan mengadiri empat peserta pemerhati penulis pemulah yakni YULIUS PEKEI, STEFANUS BUKEGA, ANDI PIGAI, DONOTUS MOTE, keempat pemerhati penulis pemulah memiliki visi-misi yang sangat medalam untuk merubah kondisi papua yang sekian tahun sudah berlalu tampa pandangan yang kurang memuaskan lebih khususnya di dunia pendidikan di papua, dengan termotivasi dari latar belakang ini maka grop kecil ini merencanakan bagimana agar anak papua juga memiliki kompetensi dalam dunia tulis menulis. Realitas sekarang, dengan kacamata pemerhati pendidikan melihat bahawa secara umum mahasiswa papua memilki kompetensih yang lebih tinggi di bidang berbicara secara lisang dibanding dengan bahasa tulis yang kini sangat jauh dibawah standar.
    Sekian banyak orang menanyakan bahwa, Apa bedanya bahasa tulis dengan bahasa lisang? karena bahasa tulis maupun bahasa lisang sangat tidak terpengaruhi dan tidak beda karena bagimana pun bahasa tulis maupun bahasa lisan kita bisa mendapatkan keinginan yang kita cita-citakan atau kita harap-harapkan. Sekelompok orang yang memandang seperti pemahaman ini, salah pandangan karena bahasa tulis dengan bahasa lisang sangat berbeda yakni , grop ini mengelompokan kelebihan yang bisa dipetik dari bahasa menulis dan bahasa lisan. Sebelum kita melihat nilai siknifikan itu, mari kita melihat terlebih dahulu bahasa tulis, kelebihan yang kita bisa petik melalui bahasa tulis yakni:
    - Bahasa tulis melayani orang lain yang kita kenal maupun tidak kenal
    - Bahasa tulis bisa mendokumentasikan. dokumentasi tersebut berguna bagi generasi demi generasi selanjutnya.
    - Bahasa tulis membebaskan kita untuk hidup
    - Bahasa tulis mengembangkan kognisi kita secara matang dan bertumbuh dengan dewasa
    - Bahasa tulis melati kita untuk kesabarang
    - Bahasa tulis, menyadarkan kita untuk melihat batas- batas pemerhentian dan intonasi agar pembaca mulus memahami maksud yang kita sampaikan.
    - Bahasa tulis melati kita untuk meningkatkan kosakata kita, dengan kebanyakan kosakata yang kita miliki sehingga bahasa lisan pung akan terbina pulah sesuai dengan fonologis dan morfologis yang di pakai secara teratur maka itu pendengar pun akan terpengaruh, konsep apa yang kita sampaikan.
    - Bahasa tulis melati kita untuk melayani dan dilayani sesama manusia burbudaya luhur
    - Dengan menulis mengantar kita untuk mendapatkan nilai akademis yang memuaskan
    - Melalui bahasa tulis, Susunan kalimatnya sangat teratur dan terara disbanding bahasa lisan.
    - Tidak membangkitkan emosional secara fisik.
    Kini, sudah berlalu nilai-nilai yang kita bisa dapat dari bahasa tulis atau menulis. Maka dengan itu marilah sekarang kita melihat keuntungan yang kita bisa dapat dari bahasa lisan atau disebut spontan.
    Saya mengelompokan berdasarkan kelebihan dan kekurangan bahasa lisan atau kata lain bahasa spontang yakni:
    1. Kelebihan
    - Bahasa spontan atau lisan, tidak membutukan waktu untuk menulis
    - Bahasa lisan, tidak membutukan waktu untuk membaca
    - Bahasa spontan, atau lisan tidak mengeluarkan uang.
    - Bahasa spontang, tujuan yang kita ingingkan tercapai dengan cepat.
    2. Kekurangan
    - Tidak memperhatikan tanda berenti, Tanya dan lain-lain
    - Susunan kalimatnya tidak teratur
    - Membangkitkan emosi fisik kepada pendengar
    - Bahasa lisan tidak melayani banyak orang , melainkan melayani individualis pendengar
    - Bahasa lisang tidak mendokumentasikan, maka generesi penerus tidak tahu apa yang kita sampaikan.
    - Bahasa lisan apa yang kita ungkapkan sekejap mengilang.


    Dengan uraian di atas ini, maka dari grop menulis menyimpulkan bahawa bahasa tulis atau menulis sangat penting dan membebaskan kita dari kebodohan, kesedihan, kerinduan, dan penindisan, dibanding dengan bahasa lisan.
    Maka dengan pertimbangan di atas inilah, lahirlah grop menulis. Gurop menulis mulai sejak tanggal 19 juni 2010, pertemuan awal ini, membahas beberapa agenda yakni:
    1. Pembentukan kordinator dan stafnya
    2. Penetapan uang sumbangan wajib
    3. Penetapan agenda kegiatan yang akan di tempu.
    4. Penetapan ketentuan-ketentuan hukuman yang harus di tempu.
    Pembahasan penetapan hasil kesepakatan antara lain:
    - Sumbangan wajib dipertanggung jawabkan setiap orang dengan jangka waktu per-bulan atau 30 hari sebesar RP,15.000.00
    - Sumbangan sukarela, setiap kali pertemuan akan jalankan.
    - Sehubungan dengan peminjaman dari khas di sepakati bersama bahwa di pinjam 20.000.00 tanggung bunga sebesar seribu rupiah, dipinjam 50.000,- tanggung bungga sebesar 2500,- sedangkan di pinjam sebesar 100.000,- tanggung sebesar 5.000.- dengan kesepakatan peminjaman ini, dari forum di batasi tiga puluh hari atau satu bulan, kalau seandainya lewat dari kesempatan yang di berikan maka akan ditanggung dua kali lipat yang mana bungga semuala yang ada, tetap dengan catatan atau alasan yang jelas maka bisa diberi dispensasi dari forum bersama.
    - Sumbangan yang disumbang bertujuan untuk melengkapi atau memudahkan rencana jangka panjang yang di tetapkan dari grop. Anggota yang keluar dari Grop ini, dengan alasan untuk gabung dengan organisasi lain tanpa catatan melepaskan dari grop menulis maka uang tersebut tidak perbolehkan dikembalikan kepada yang bersangkutan atau kata lain, uang tersebut hangus.
    - Anggota yang sudah gabung dalam Grop menulis dengan alasan yang jelas seperti, kuliah, ujian, sakit duka, di maklumi tetapi luar dari itu, atau alasan yang tidak tepat akan dikenai hukuman berupa uang sebesar RP 2.500.-.
    Dalam grop ini, menetapkan berupa jadwal agenda tulisan yang akan ditempu dan dibenahi selama penulis pemulah ini sedang berlansung setiap kali pertemuan sebagai berikut sesuai dengan urutan berikut:

    1. Bebas bicara atau bebas tulis
    2. Dongen
    3. Puisi
    4. Profil
    5. Berita
    6. Resensi
    7. Ficure
    8. Opini
    9. Tajukrencana
    10. Cerpen novel

    Teknisi pembahasanya setiap kali pertemuan diroling sesuai jadwal yang ada, maksud disini bahwa untuk persiapan materi disiapakan oleh satu orang sekalian persiapan pembawah acara.
    Tulisan di tempuh oleh grop penulis pemulah, hasilnya melaporkan kepada Pembina kemudian pembahasan editing bersama-sama. hasil tulisan yang di edit difailkan di album GROP menulis.
    Dalam rapat, menetapkan juga pengurus harian untuk melancarkan jalan keluaranya keuangan dan penulisan yakni:

    Oleh Yummy kebadabi pekey

    BUKALAH PINTU PANDANGAN DENGAN MENULIS

    Hasil rapat pada hari sabtu 20 juni 2010.

    Grorup menulis merencanakan dengan berbagai sudut pandangan yakni rancangan pengembangan menulis. Awal pembukaan dilakasanakan tepat pada hari sabtu tanggal 20 juni 2010, dengan mengadiri empat peserta pemerhati penulis pemulah yakni YULIUS PEKEI, STEFANUS BUKEGA, ANDI PIGAI, DONOTUS MOTE, keempat pemerhati penulis pemulah memiliki visi-misi yang sangat medalam untuk merubah kondisi papua yang sekian tahun sudah berlalu tampa pandangan yang kurang memuaskan lebih khususnya di dunia pendidikan di papua, dengan termotivasi dari latar belakang ini maka grop kecil ini merencanakan bagimana agar anak papua juga memiliki kompetensi dalam dunia tulis menulis. Realitas sekarang, dengan kacamata pemerhati pendidikan melihat bahawa secara umum mahasiswa papua memilki kompetensih yang lebih tinggi di bidang berbicara secara lisang dibanding dengan bahasa tulis yang kini sangat jauh dibawah standar.
    Sekian banyak orang menanyakan bahwa, Apa bedanya bahasa tulis dengan bahasa lisang? karena bahasa tulis maupun bahasa lisang sangat tidak terpengaruhi dan tidak beda karena bagimana pun bahasa tulis maupun bahasa lisan kita bisa mendapatkan keinginan yang kita cita-citakan atau kita harap-harapkan. Sekelompok orang yang memandang seperti pemahaman ini, salah pandangan karena bahasa tulis dengan bahasa lisang sangat berbeda yakni , grop ini mengelompokan kelebihan yang bisa dipetik dari bahasa menulis dan bahasa lisan. Sebelum kita melihat nilai siknifikan itu, mari kita melihat terlebih dahulu bahasa tulis, kelebihan yang kita bisa petik melalui bahasa tulis yakni:
    - Bahasa tulis melayani orang lain yang kita kenal maupun tidak kenal
    - Bahasa tulis bisa mendokumentasikan. dokumentasi tersebut berguna bagi generasi demi generasi selanjutnya.
    - Bahasa tulis membebaskan kita untuk hidup
    - Bahasa tulis mengembangkan kognisi kita secara matang dan bertumbuh dengan dewasa
    - Bahasa tulis melati kita untuk kesabarang
    - Bahasa tulis, menyadarkan kita untuk melihat batas- batas pemerhentian dan intonasi agar pembaca mulus memahami maksud yang kita sampaikan.
    - Bahasa tulis melati kita untuk meningkatkan kosakata kita, dengan kebanyakan kosakata yang kita miliki sehingga bahasa lisan pung akan terbina pulah sesuai dengan fonologis dan morfologis yang di pakai secara teratur maka itu pendengar pun akan terpengaruh, konsep apa yang kita sampaikan.
    - Bahasa tulis melati kita untuk melayani dan dilayani sesama manusia burbudaya luhur
    - Dengan menulis mengantar kita untuk mendapatkan nilai akademis yang memuaskan
    - Melalui bahasa tulis, Susunan kalimatnya sangat teratur dan terara disbanding bahasa lisan.
    - Tidak membangkitkan emosional secara fisik.
    Kini, sudah berlalu nilai-nilai yang kita bisa dapat dari bahasa tulis atau menulis. Maka dengan itu marilah sekarang kita melihat keuntungan yang kita bisa dapat dari bahasa lisan atau disebut spontan.
    Saya mengelompokan berdasarkan kelebihan dan kekurangan bahasa lisan atau kata lain bahasa spontang yakni:
    1. Kelebihan
    - Bahasa spontan atau lisan, tidak membutukan waktu untuk menulis
    - Bahasa lisan, tidak membutukan waktu untuk membaca
    - Bahasa spontan, atau lisan tidak mengeluarkan uang.
    - Bahasa spontang, tujuan yang kita ingingkan tercapai dengan cepat.
    2. Kekurangan
    - Tidak memperhatikan tanda berenti, Tanya dan lain-lain
    - Susunan kalimatnya tidak teratur
    - Membangkitkan emosi fisik kepada pendengar
    - Bahasa lisan tidak melayani banyak orang , melainkan melayani individualis pendengar
    - Bahasa lisang tidak mendokumentasikan, maka generesi penerus tidak tahu apa yang kita sampaikan.
    - Bahasa lisan apa yang kita ungkapkan sekejap mengilang.


    Dengan uraian di atas ini, maka dari grop menulis menyimpulkan bahawa bahasa tulis atau menulis sangat penting dan membebaskan kita dari kebodohan, kesedihan, kerinduan, dan penindisan, dibanding dengan bahasa lisan.
    Maka dengan pertimbangan di atas inilah, lahirlah grop menulis. Gurop menulis mulai sejak tanggal 19 juni 2010, pertemuan awal ini, membahas beberapa agenda yakni:
    1. Pembentukan kordinator dan stafnya
    2. Penetapan uang sumbangan wajib
    3. Penetapan agenda kegiatan yang akan di tempu.
    4. Penetapan ketentuan-ketentuan hukuman yang harus di tempu.
    Pembahasan penetapan hasil kesepakatan antara lain:
    - Sumbangan wajib dipertanggung jawabkan setiap orang dengan jangka waktu per-bulan atau 30 hari sebesar RP,15.000.00
    - Sumbangan sukarela, setiap kali pertemuan akan jalankan.
    - Sehubungan dengan peminjaman dari khas di sepakati bersama bahwa di pinjam 20.000.00 tanggung bunga sebesar seribu rupiah, dipinjam 50.000,- tanggung bungga sebesar 2500,- sedangkan di pinjam sebesar 100.000,- tanggung sebesar 5.000.- dengan kesepakatan peminjaman ini, dari forum di batasi tiga puluh hari atau satu bulan, kalau seandainya lewat dari kesempatan yang di berikan maka akan ditanggung dua kali lipat yang mana bungga semuala yang ada, tetap dengan catatan atau alasan yang jelas maka bisa diberi dispensasi dari forum bersama.
    - Sumbangan yang disumbang bertujuan untuk melengkapi atau memudahkan rencana jangka panjang yang di tetapkan dari grop. Anggota yang keluar dari Grop ini, dengan alasan untuk gabung dengan organisasi lain tanpa catatan melepaskan dari grop menulis maka uang tersebut tidak perbolehkan dikembalikan kepada yang bersangkutan atau kata lain, uang tersebut hangus.
    - Anggota yang sudah gabung dalam Grop menulis dengan alasan yang jelas seperti, kuliah, ujian, sakit duka, di maklumi tetapi luar dari itu, atau alasan yang tidak tepat akan dikenai hukuman berupa uang sebesar RP 2.500.-.
    Dalam grop ini, menetapkan berupa jadwal agenda tulisan yang akan ditempu dan dibenahi selama penulis pemulah ini sedang berlansung setiap kali pertemuan sebagai berikut sesuai dengan urutan berikut:

    1. Bebas bicara atau bebas tulis
    2. Dongen
    3. Puisi
    4. Profil
    5. Berita
    6. Resensi
    7. Ficure
    8. Opini
    9. Tajukrencana
    10. Cerpen novel

    Teknisi pembahasanya setiap kali pertemuan diroling sesuai jadwal yang ada, maksud disini bahwa untuk persiapan materi disiapakan oleh satu orang sekalian persiapan pembawah acara.
    Tulisan di tempuh oleh grop penulis pemulah, hasilnya melaporkan kepada Pembina kemudian pembahasan editing bersama-sama. hasil tulisan yang di edit difailkan di album GROP menulis.
    Dalam rapat, menetapkan juga pengurus harian untuk melancarkan jalan keluaranya keuangan dan penulisan yakni:

    Oleh Yummy kebadabi pekey

    Rabu, 30 Juni 2010

    PUISI: black brothers,george telek,dan para penyanyi perjuangan papua. Bagik

    PUISI: black brothers,george telek,dan para penyanyi perjuangan papua.
    Bagik
    Kami yang kini terbaring antara Bumi Papua
    tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
    Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
    terbayang kami maju dan mendegap hati ?
    Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
    Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
    Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
    Kenang, kenanglah kami.
    Kami sudah coba apa yang kami bisa
    Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
    Kami cuma tulang-tulang berserakan
    Tapi adalah kepunyaanmu
    Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
    Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
    atau tidak untuk apa-apa,
    Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
    Kaulah sekarang yang berkata
    Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
    Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
    Kenang, kenanglah kami
    Teruskan, teruskan jiwa kami
    Menjaga Golihat tabuni
    menjaga Yusak Pakage
    menjaga Viktor yeimo
    menjaga buktar tabuni
    menjaga benni wenda
    Kami sekarang mayat
    Berikan kami arti
    Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
    Kenang, kenanglah kami
    yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
    Beribu kami terbaring antara Bumi Papua

    oleh jeki pekei

    Rabu, 02 Juni 2010

    ART5IKEL BAHASA JURNALISTIK

    IDENTITAS ARTIKEL
    Nama pengarang : Suroso
    Judul artikel : bahasa jurnalistik
    Tahun : 2009
    Tebal : 11 hlm
    B. RINGKASAN ISI ARTIKEL
    1. PENGERTIAN
    Bahasa jurnalistik atau biasa disebut dengan bahasa pers, merupakan salah satu ragam bahasa kreatif bahasa Indonesia di samping terdapat juga ragam bahasa akademik (ilmiah), ragam bahasa usaha (bisnis), ragam bahasa filosofik, dan ragam bahasa literer (sastra) (Sudaryanto, 1995). Dengan demikian bahasa jurnalistik memiliki kaidah-kaidah tersendiri yang membedakannya dengan ragam bahasa yang lain.
    Bahasa jurnalistik merupakan bahasa yang digunakan oleh wartawan (jurnalis) dalam menulis karya-karya jurnalistik di media massa (Anwar, 1991). Bahasa jurnalistik juga merupakan bahasa komu­nikasi massa sebagaimana tampak dalam koran (harian) dan majalah (mingguan). Dengan demikian, bahasa Indonesia pada karya-karya jurnalistiklah yang bisa dikategorikan sebagai bahasa jurnalistik atau bahasa pers. Bukan karya-karya opini (artikel dan esai). Oleh karena itu jika ada wartawan yang juga ingin menulis cerpen, esai, kritik, dan opini, maka karya-karya tersebut tidak dapat digolongkan sebagai karya jurnalistik, karena karya-karya itu memiliki varian tersendiri.
    2. Pemakaian Bahasa Jurnalistik
    Terdapat beberapa penyimpangan bahasa jurnalistik dibandingkan dengan kaidah bahasa Indo­nesia baku:
    1. 1. Peyimpangan morfologis. Peyimpangan ini sering terjadi dijumpai pada judul berita surat kabar yang memakai kalimat aktif, yaitu pemakaian kata kerja tidak baku dengan penghilangan afiks. Afiks pada kata kerja yang berupa prefik atau awalan dihilangkan. Kita sering menemukan judul berita misalnya, Polisi Tembak Mati Lima Perampok Nasabah Bank. Israil Tembak Pesawat Mata-mata. Amerika Bom Lagi Kota Bagdad.
    2. 2. Kesalahan sintaksis. Kesalahan berupa pemakaian tatabahasa atau struktur kalimat yang kurang benar sehingga sering mengacaukan pengertian. Hal ini disebabkan logika yang kurang bagus. Contoh: Kerajinan Kasongan Banyak Diekspor Hasilnya Ke Amerika Serikat. Seharusnya Judul tersebut diubah Hasil Kerajinan Desa Kasongan Banyak Diekspor Ke Amerika. Kasus serupa sering dijumpai baik di koran lokal maupun koran nasional.
    3. Kesalahan kosakata. Kesalahan ini sering dilakukan dengan alasan kesopanan (eufemisme) atau meminimalisir dampak buruk pemberitaan. Contoh: Penculikan Mahasiswa Oleh Oknum Kopasus itu Merupakan Pil Pahit bagi ABRI. Seharusnya kata Pil Pahit diganti kejahatan. Dalam konfliks Dayak- Madura, jelas bahwa yang bertikai adalah Dayak dan Madura, tetapi wartawan tidak menunjuk kedua etnis ecara eksplisit. Bahkan di era rezim Soeharto banyak sekali kosakata yang diekspose merupakan kosakata yang menekan seperti GPK, suibversif, aktor intelektual, esktrim kiri, ekstrim kanan, golongan frustasi, golongan anti pembangunan, dll. Bahkan di era kebebsan pers seperti sekarang ini, kecen­derungan pemakaian kosakata yang bias makna semakin banyak.
    4. Kesalahan ejaan. Kesalahan ini hampir setiap kali dijumpai dalam surat kabar. Koran Tempo yang terbit 2 April 2001yang lalu tidak luput dari berbagai kesalahan ejaan. Kesalahan ejaan juga terjadi dalam penulisan kata, seperti: Jumat ditulis Jum’at, khawatir ditulis hawatir, jadwal ditulis jadual, sinkron ditulis singkron, dll.
    5. Kesalahan pemenggalan. Terkesan setiap ganti garis pada setiap kolom kelihatan asal penggal saja. Kesalahan ini disebabkan pemenggalan bahasa Indonesia masih menggunakan program komputer berbagasa Inggris. Hal ini sudah bisa diantisipasi dengan program pemenggalan bahasa Indonesia.
    Oleh karena itu seorang penulis seyogyanya memperhatikan pertautan dengan (a) memperhatikan kata ganti; (b) gagasan yang sejajar dituangkan dalam kalimat sejajar; manakala sudut pandang terhadap isi kalimat tetap sama, maka penempatan fokus dapat dicapai dengan pengubahan urutan kata yang lazim dalam kalimat, pemakaian bentuk aktif atau pasif, atau mengulang fungsi khusus.
    Sedangkan variasi dapat diperoleh dengan (1) pemakaian kalimat yang berbeda  menurut struktur gramatikalnya; (2) memakai kalimat yang panjangnya berbeda-beda, dan (3) pemakaian urutan unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan dengan selang-seling. Jurnalistik “gaya Tempo” menggunakan kalimat-kalimat yang pendek dan pemakaian kata imajinatif. Gaya ini banyak dipakai oleh berbagai jurnalis yang pernah ber­sentuan dengan majalah Tempo.
    Dalam hubungannya dengan prinsip penyuntingan bahasa jurnalistik terdapat beberapa prinsip yang dilakukan (1) balancing, menyangkut lengkap-tidaknya batang tubuh dan data tulisan, (2) visi tulisan seorang penulis yang mereferensi pada penguasaan atas data-data aktual; (3) logika cerita yang mereferensi pada kecocokan; (4) akurasi data; (5) kelengkapan data, setidaknya prisnip 5wh, dan (6) panjang pendeknya tulisan krena keterbatsan halaman.
    Prinsip Dasar Bahasa Jurnalistik
    beberapa ciri yang harus dimiliki bahasa jurnalistik diantaranya:
    1. Singkat, artinya bahasa jurnalistik harus menghindari penjelasan yang panjang dan bertele-tele.
    2. Padat, artinya bahasa jurnalistik yang singkat itu sudah mampu menyampaikan informasi yang lengkap. Semua yang diperlukan pembaca sudah tertampung didalamnya. Menerapkan prinsip 5 wh, membuang kata-kata mubazir dan menerapkan ekonomi kata.
    3. Sederhana, artinya bahasa pers sedapat-dapatnya memilih kalimat tunggal dan sederhana, bukan kalimat majemuk yang panjang, rumit, dan kompleks. Kalimat yang efektif, praktis, sederhana pema­kaian kalimatnya, tidak berlebihan pengungkapannya (bombastis)
    4. Lugas, artinya bahasa jurnalistik mampu menyampaikan pengertian atau makna informasi secara langsung dengan menghindari bahasa yang berbunga-bunga .
    5. Menarik, artinya dengan menggunakan pilihan kata yang masih hidup, tumbuh, dan berkembang. Menghindari kata-kata yang sudah mati.
    6. Jelas, artinya informasi yang disampaikan jurnalis dengan mudah dapat dipahami oleh khalayak umum (pembaca). Struktur kalimatnya tidak menimbulkan penyimpangan/penegertian makna yang berbeda, menghidnari ungkapan bersayap atau bermakna ganda (ambigu).
    Terdapat empat prinsip retorika tekstual yang dikemukkan Leech, yaitu prinsip prosesibilitas, prinsip kejelasan, prinsip ekonomi, dn prinsip ekspresifitas.
    1. Prinsip prosesibilitas, menganjurkan agar teks disajikan sedemikian rupa sehingga mudah bagi pembaca untuk memahami pesan pada waktunya. Dalam proses memahami pesan penulis harus menentukan (a) bagaimana membagi pesan-pesan menjadi satuan satuan; (b) bagaimana tingkat subordinasi dan seberapa pentingnya masing-masing satuan, dan (c) bagaimana mengurutkan satuan-satuan pesan itu. Ketiga macam itu harus saling berkaitan satu sama lain.
    2. Prinsip kejelasan, yaitu agar teks itu mudah dipahami. Prinsip ini menganjurkan agar bahasa teks menghindari ketaksaan (ambiguity). Teks yang tidak mengandung ketaksaan akan dengan mudah dan cepat dipahami.
    3. Prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi menganjurkan agar teks itu singkat tanpa harus merusak dan mereduksi pesan. Teks yang singkat dengan mengandung pesan yang utuh akan menghemat waktu dan tenaga dalam memahaminya. Sebagaimana wacana dibatasi oleh ruang,wacana jurnalistik di­konstruksi agar tidak melanggar prinsip ini. Untuk mengkonstruksi teks yang singkat, dalam wacana jurnalistik dikenal adanya cara-cara mereduksi konstituen sintakstik yaitu (i) singkatan; (ii) elipsis, dan (iii) pronominalisasi. Singkatan, baik abreviasi maupun akronim, sebagai cara mereduksi konstituen sintaktik banyak dijumpai dalam wacna jurnalistik
    . 4. Prinsip ekspresivitas. Prinsip ini dapat pula disebut prinsip ikonisitas. Prinsip ini menganjurkan agar teks dikonstruksi selaras dengan aspek-spek pesan. Dalam wacana jurnalistik, pesan bersifat kausali­tas dipaparkan menurut struktur pesannya, yaitu sebab dikemukakan terlebih dahulu baru dikemukakan akibatnya.
    Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pemakaian BI Ragam Jurnalistik
    1. Pemakaian kosakata bahasa Asing dan Bahasa Daerah tidak berlebihan.
    2. Pemakaian BI ragam baku, berkaitan dengan masalah (a) penulisan Ejaan, singkatan, akronim, tanda baca, (b) tidak menghilangkan imbuhan, kecuali untuk judul berita, (c) menulis dengan kalimat-kalimat pendek.Pengutaraannya teratur dan logis.  Kalimat setidaknya menandung unsur  pokok dan sebutan (subjek, predikat, objek, dan keterangan)
    3. Menjauhkan dari ungkapan klise atau stereotype yang sering dipaklai dalam transisi berita seperti kata-kata: sementara itu, dapat ditambahkan, perlu diketahui, dalam rangka, dalam pada itu, dll.
    4. Menghilangkan kata-kata mubazir seperti kata adalah (kata kerja kopula)bahwa (kata sambung) dll.
    5. Menghidari kata-kata asing yang berbau teknis. Misalnya: mark-up, listing, dst
    Kesalahan yang  Sering Dilakukan dalam Menulis BI Ragam Jurnalistik.
    Pemakaian singkatan dan akronim yang tidak taat asas dan kurang berdisiplin.
    1. Penggunaan Ejaan dan tanda baca yang kurang tepat
    2. Penyerapan kata dan istilah asing yang kurang memperhatikan kaidah atau bahasa tulis bahasa Indonesia.
    3. Susunan kalimat dan paragraf yang kurang baik.
    4. Kurang setia dalam pemakaian dan penulisan kalimat efektif.
    C. KOMENTAR
    Melihat kepaduan dan perkembangan dunia jurnalistik, maka artikel ini sangat berguna bagi siapa saja, dan terutama yang membidani dunia jurnalistik, karena dalam artikel ini membahas tentang bagimana mengunakan bahasa jurnalistik yang tepat akurat, singkat dan padat agar pembaca mudah mengerti apa persoalan atau permasalahan yang kita sampaikan melalui bahasa tulis. Bahasa tulis merupakan bahasa ilmiah yang teratur dan terarah dibanding dengan bahasa linsan, oleh sebab itu sebelum kita melangka menulis berbagai tulisan yang terpendam dalam benak kita, kita perluh memperkaya kosa kata kita disamping menguasai stips-stips dan langka-langka menghasilkan sebuah artikel yang utuh. Maka disini saya ajak, bahwa siapa saja yang meningkatakan pengetahuan tentang dunia menulis, tengoklah artikel ini karena artikel ini sudah memenuhi sumber pustaka yang relevan.