Minggu, 06 Maret 2011

PENDIDIKAN UNTUK PERUBAHA N PAPUA

Anak-anak Papua Belum Belajar Dengan Guru dan Metode yang Benar.
 Siaran interaktif tentang pendidikan dipapua yang ditayangkan TVRI Jayapura Tgl 22-02-2011 dengan menghadirkan nara sumber dari perwakilan Papua yohanes Surya Institut Bapak Yunus Yoris, Prof. Yohanes Surya, Bupati Kerom dan Mantan Bupati Tolikara Jhon Tabo. Yunus Yoris mrnyebutkan progam yang digagas oleh Yohanes Surya Institut sangat antutias secara positif oleh Pemerintah Daerah Papua, dan kini sudah 16 Kab/Kota di Papua yang sudah bekerja sama. Masih banyak Kabupaten yang meminta untuk bekerjasama dengan Yohanes Surya Institut, ujarnya.

Program dari Yohanes Surya Institut antara lain pembinaan siswa yang memiliki potensi dibidang sains. Mereka didorong motivasinya dengan mengikutsertakan dalam lomba sain di tingkat Nasional dan Internasional. Yohanes Surya Institute juga melatih guru dibidang sains (Matematika, IPA, bahasa Inggris) bekerjasama dengan UNESCO. Kedepan Yohanes Surya Institut tetap akan bekerjasama dengan Pemda menyiapkan guru-guru yang potensial. Mereka akan kami latih di Sekolah Tinggi Keguruan Yohanes Surya Institut selama 5 tahun.

Prof. Yohanes Surya yang hadir sebagai nara sumber, merasa memiliki beban untuk mewujudkan Pendidikan Papua yang berkualitas, karena Yohanes Surya Institut telah berkomitmen dengan Propinsi Papua melalui Dinas Pendidik dan Pengajaran untuk membina anak-anak papua. Sebanyak 132 anak Papua yang sedang kami bina selama 2 tahun terakhir, dan anak-anak yang kami bina, ada sebagian dari mereka yang telah menjuarai lomba-lomba sains ditingkat Regional dan Internasional. Anak-anak Papua itu bukan bodoh, seperti yang slama ini oleh banyak orang menobatkan, namun anak-anak Papua slama ini tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dengan metode yang baik oleh Guru yang profesional. Ini sangat terbukti karena, anak-anak yang dibina di Surya Institut awalnya mereka tidak memiliki dasar untuk berhitung.

Seleksi yang kami lakukan pertama kali dengan Kabupaten Tolikara dan Jayawijaya, hasilnya semua peserta hampir tidak lulus. Dan atas permintaan Pak Bupati waktu itu Bpk. Jhon Tabo diminta untuk kami membawa beberapa anak ke Jakarta untuk selanjutnya mereka dibina di Surya Institut. Anak-anak cukup cepat penyesuaiannya dan dalam waktu 3 bulan mereka sudah mengikuti lomba-lomba di tingkat Regional, diantara mereka ada yang mendapat Medali Emas, Perak, dan Perunggu, bangganya.

Dukungan Pemda Papua

Pemerintah Daerah Papua khususnya 16 Kab/Kota pada Provinsi Papua tidak membuang kesempatan emas ini. Seperti yang diutarakan Mantan Bupati Tolikara Bpk. Jhon Tabo. Pertama kali saya bertemu Bpk Yunus Yoris. Ketua Surya Institut perwakilan Papua, waktu itu ia menjelaskan beberapa program yang digarap surya institut. George Saah asli Papua peraih medali emas adalah salah satu binaan Surya Institut. Saya langsung mengundang Yohanes Surya ke Tolikara untuk menyeleksi anak-anak Tolikara agar dapat diterima di Surya Institut, ujarnya.

Hingga tahun 2011 sudah 16 Kabupaten yang telah bekerjasama dengan Surya Institut. Salah satu dukungannya Pemda telah mengontrak kerjasama dengan Surya Institut sampai tahun 2015. Program ini untuk mempersiapkan aset SDM masa depan orang Papua, pemerintah sudah sangat berpikir jauh dalam hal ini. Pertanyaannya, Bagaimana dengan masa depan anak-anak Papua lain yang tidak disentuh dengan program Surya Institut?.

Surya Institut sudah melihat jauh bahwa kedepan anak-anak Papua juga memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak daerah lain di Indonesia, belajar dengan metode yang benar oleh Guru yang profesional, Surya Institut akan bekerjasama dengan seluruh Pemda Kab/Kota di Papua ( papua dan Papua Barat ) untuk menyiapkan 150 Guru Sekolah Tinggi Keguruan di Surya Institut selama 5 tahun ke depan agar siswa-siswa Papua juga diharapkan mendapat layanan Pendidikan yang bermutu.

Output

Output yang diharapkan dari program Surya Institut antara lain agar anak-anak Papua yang sedang dibina setelah 10 tahun kedepan kita punya doctor-doktor muda dibidang sains. Tidak kala pentingnya kita menyiapkan guru yang professional, guru yang mampu mengajar dengan metode yang benar, sehingga 5 tahun kedepan sekolah-sekolah di Papua memiliki guru-guru professional dibidang sains.

Bagaiamana pembinaan yang sama bagi anak-anak papua yang sedang menempuh pendidikan melalui program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di UNCEN dan pada Perguruan Tinggi lain di Indonesia serta bagaimana pembinaan bagi anak-anak papua yang sedang sekolah di Klose Pendidikan Papua (KPG) di 5 Kabupaten/kota di Papua agar kelak menjadi guru-guru yang professional, karena merekalah yang punya kesempatan besar menjadi guru di papua. Semoga jangan dilupakan mereka yang lain ini. yummy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

apakah anda terinspirasi?