Jogyakarta- Pemerintahan Daerah Kabupaten Deiyai Papua dalam rapat internal birokrasi sudah anggarkan dana pendidikan 8 miliar diperuntukan bagi Mahasiswa Deiyai se- Indonesia oleh Bapak Basilius Badii, BA selaku Pejabat Bupati Deiyai tahun 2011 adalah tugas akhir, pemondokan dan asrama permanen. Untuk asrama permanen terdapat 2 tempat yakni Kota Studi Manakwari dan Kota Studi Jogyakarta.
Kebijakan dari Pemda Kabupaten Deiyai akan membangun asrama permanen di Papua dan luar Papua, sehingga Pemda Deiyai sudah beli lokasi dan bangunan asrama permanen di Papua sudah mencapai 65 % dalam proses pembayaran sarana dan prasarana di kota studi Manakwari Papua, kata Yulius Pekei selaku Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Deiyai (IPMADE) Jogyakarta – Solo.
Sedangkan, Kota Studi Jogyakarta telah ditetapkan untuk mendapatkan asrama permanen pada anggaran tahun 2011 ini, tetapi belum ada komunikasi kepada Badan Pengurus Pusat (FORKOPMADE) se- Jawa-Bali maupun Badan Pengurus IPMADE kota studi Jogyakarta – Solo bahwa akan dibangun atau dibelikan asrama permanen, terang Pekei sebagai Kordinator Pendidikan FORKOPMADE se- Jawa dan Bali ini.
Yulius Pekei sebagai Ketua IPMADE Jogyakarta-Solo ini diharapkan perlu ada koordinasi yang baik Pemda Deiyai dengan Badan Pengurus FORKOPMADE se- Jawa-Bali khususnya Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Deiyai di Jogyakarta – Solo. Harapan kami sebagai Mahasiswa Deiyai terbuka menerima pencairan dana asrama permanen oleh pemda Deiyai yang akan membangun asrama permanen asset Kabupaten Deiyai diperuntukan bagi para mahasisawa Mee merupakan suatu terobosan baru buat generasi penerus bangsa oleh Pemda Deiyai khususnya dari wilayah Meuwodide.
Namun, sering jadi pertanyaan Mahasiswa Deiyai kota studi Jogyakarta – Solo bahwa “ kapan realisasikan asrama Deiyai di Jogyakarta?” itulah pertanyaan yang selalu lontarkan oleh Pekei sebagai Koordinator Pendidikan, Forum Komunikasi Pelajar dan Mahasiswa Deiyai (FORKOPMADE) se- Jawa dan Bali ini.
Elias Bidaugi Pigome sebagai Ketua Umum Forum Komunikasi Pelajar dan Mahasiswa Deiyai se- Jawa dan Bali, membenarkan pertanyaan yang dilontarkan oleh Ketua IPMADE Yogyakarta karena belum ada komunikasi dari pemda Deiyai pada mahasiswa Deiyai melalui organisasi yang ada untuk pencairan dana pemondokan dan asrama permanen di Jogyakarta.
Pemda Deiyai belum realisasi hingga saat ini adalah pemondokan dan asrama permanen khususnya di Jawa dan Bali. Pemondokan diperuntuk beberapa kota studi di Jawa dan Bali antara lain Bandung, Bogor, Jakarta, Semarang, Malang, Surabaya dan Bali. Satu kota studi akan mendapatkan asrama permanen di Jogyakarta – Solo. Untuk penjabaran rincian sudah jelas media lokal (papuaposnabire.com) pada tanggal 24 Agustus 2011
Pihak organisasi FORKOPMADE diharapkan komunikasi yang baik harus terbagun dengan mahasiwa melalui organisasi untuk membangun asrama permanen asset Pemda Deiyai. Mengapa diharapakan komunikasi yang baik dengan mahasiswa Deiyai dari Pemda Deiyai? Kami sebagai mahasiswa Deiyai selalu percayakan pada organisasi, sebab semua kegiatan dalam organisasi selalu saling kordinasi untuk mengambil kesepakatan bersama ketua dan anggota Mahasiswa Deiyai di Jawa – Bali. Organisasi itulah pengambilan keputusan tertinggi ditingkat Mahasiswa asal Deiyai, artinya semua keputusan ada pada Badan pengurus dalam organisasi untuk menentukan dan menetapkan semua kegiatan termasuk Pengadaan pemondokan maupun asrama permanen.
Penulis adalah Mahasiswa aktif pada Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Kebumian Energi, Universitas Trisakti di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
apakah anda terinspirasi?