Senin, 26 April 2010

Dialog Jakarta – Papua Sementara Disosialisasikan

Dialog Jakarta – Papua Sementara Disosialisasikan

Konsultasi Publik tentang pentingnya dialog Jakarta – Papua sementara disosialisasikan. Baik di Jakarta, dunia internasional maupun di seluruh pelosok Papua. Jogjakarta dilaksanakan sosialisasi kepada mahasiswa pada 18 April 2010 di Asrama papua kamasan dua pukul 17.oo-20.00 sangat tertip dan saling menanggapi satu sama lain yakni pengerak dialog Jakarta papua bersama mahasiswa papua se-DIY. Peserta yang ikut acara ini berkisar 60-an mahasiswa.
 
“Kami sedang melakukan konsultasi publik. Melibatkan pemerintah LSM dan tokoh masyarakat,” kata Koordinator Tim Papua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Muridan Widjojo kepada mahasiswa usai diskusi bersama mahasiswa yang berdomisili di JOGJA. Daalam acara diskusi ini penyelengara membagikan buku berjudul: Dialog Jakarta- Papua pengarannya oleh Neles Tebai, dan 'Papua Road Map oleh LIPI. 
 
Sejumlah daerah yang sudah didatangi untuk konsultasi publik diantaranya sudah dijalangkan seluruh papua, dan khusus untuk se-jawa dan bali sedang dalam sosialisasi.

Di Jakarta pihaknya bahkan telah bertemu dengan Komisi II DPR RI dan sejumlah lembaga. “Dari hasil pertemuan kami, ada hasil yang sangat baik, antara lain mereka sangat mendukung rencana dialog Jakarta-Papua,” kata Muridan.
 
Dikatakannya, tantangan yang dihadapi Jaringan Damai Papua dalam sosialisasi ini adalah penerimaan masyarakat yang tidak tepat. Mereka (warga) bahkan berunjuk rasa menentang rencana dialog.

“Namun ketika mereka mendapat penjelasan, sebagian diantaranya mendukung agenda yang sementara diusung,” ujar Bapak Wenda.
 
Muridan berharap, masyarakat Papua bisa memfasilitasi pelaksanaan dialog ini. “Kalau bisa masyarakat Papua bantu kami untuk dorong agenda ini bersama-sama,” harapnya.
 
Muridan Widjojo dalam kesehariannya bekerja di LIPI sebagai peneliti. Tahun 2009 lalu, Muridan menerbitkan buku yang berjudul 'Papua Road Map'.

Buku tersebut sedikitnya mengulas empat persoalan dasar di Papua. Diantaranya masih adanya marjinalisasi dan efek diskriminasi terhadap orang asli Papua, masalah pengembangan ekonomi, konflik politik, dan migrasi massal ke Papua sejak 1970.


OLEH YULIUS PEKEI (Mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah (PBSID/FKIP/USD)
Email : yykebadabi@yahoo.com
HP : 081392549876

1 komentar:

apakah anda terinspirasi?