Kamis, 25 Februari 2010

PEDAGANG KOLAM IKAN

PEDAGANG KOLAM IKAN

Ibu Siti Mas Amah,54 tahun, Pengelola Kolam Ikan, dari 1998 hingga saat Ini, lembah Selokan mataram, alamat rumah Pugeran Maguoharjo Depok Sleman Yogyakarta.

Ibu yang bewajah ceriah suka senyum ini memiliki skill sebagai petani ikan. Usaha kolam ikan diberi nama Moro Kangen. Moro kangen (rindu datan lagi) adalah nama kolam yang terletak di lembah selokan mataram. Usaha ini dikelola sejak tahun 1998, secara bertahap dari satu kolam hingga kini menjadi sepuluh kolam. Banyak pengunjung ke tempat itu, baik secara pribadi, keluarga, atau kelompok untuk mengadakan rekreasi dengan memancing di kolam atau sekedar menikmati ikan bakar segar.

Penghasilan yang diperoleh Rp 1.000.000- Rp 1.5000/perhari, pada hari minggu pendapatan bisa meningkat sampai Rp 3.000.000;, bahkan lebih dari itu jika pada hari raya atau liburan. Jadi, banyak atau sedikitnya pemasukan sangat bergantung pada banyak-sedikitnya pengunjung. Dari pemasukan ini digunakan untuk biaya sekolah, biaya kuliah dari delapan anak kandung, gaji tujuh karyawan, pengembalian pinjaman dari Dinas Perikanan Kabupaten Sleman, biaya hidup harian serta ditabung dibank untuk pengembangan usaha maupun kepentingan lainnya.

Sebelumnya saya petani pengelola sawah, tetapi sejak itu saya melihat orang jarang menjual ikan tawar di pasaran maka ketika itu saya berinisiatif mengelola kolam ikan, untuk menjualkan kepada masyarakat. Proses pembuatanya Selama pemerataan tanah hingga pembuatan kolam saya tidak membutukan tenaga lain dengan prinsip kalau saya kerja, saya makan dan kalau tidak kerja saya tidak makan. Berdasarkan pemikiran itu maka saya membanting tulang demi mempertahankan kehidupan keluarga.

Kolam yang berjumlah sepuluh kolam, 5 kolam kecil untuk pesanan dan 5 kolam besar untuk pemancingan. Dulunya tangkap ikan-ikan kecil di got tetapi sekarang ikan biasa saya beli di petani ikan di kali sogo kelompok tani ikan. Kolam-kolam ini berisi beberapa jenis ikan yaitu ikan bawal, ikan gurame, ikan mas, ikan lele. Sekarang Tenaga pokok yang bekerja adalah 7 orang dan tenaga sampingangan adalah anaknya sendiri.

Saya pesan,umumnya kepada pengusaha kecil , khususnya kepada ibu-ibu, bahwa jangan takut berusaha, tanpa gelar bisa mendatangkan uang yang penting kita yang buat dengan jujur, tekun, taat pada pekerjaan.

Wawancara: Yulius Pekei dan Yanuaris You.

______________________________________________________________________________

Catatan: Hasil Wawancara dengan Ibu Pedagan Kolam Ikan Pada Tanggal 14 Januari 2010. Pernah Muat Di Media Massa BERNAS Yogyakarta Pada Hari Minggu Tanggal 17 January 2010, Kolom/ Rubrig …..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

apakah anda terinspirasi?